Jarang Berhubungan Seks, Mr P Bisa Sulit Tegang

Disfungsi-Ereksi.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, JAKARTA - Jarang berhubungan seksual ternyata berdampak buruk bagi kesehatan penis. Satu akibatnya yaitu, penis tak mampu mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Istilah kedokterannya, disfungsi ereksi.


Menurut dokter spesialis urologi dari RS Premier Bintaro, Nouval, Selasa (23/2/2016), jarang berhubungan seksual menyebabkan aliran darah ke jaringan erektil di penis menjadi jarang. Sehingga mudah menyebabkan gangguan.

 

Semakin rusak jaringan erektil, semakin sulit pula pria mempertahankan ereksi. Ia mengungkapkan, dalam penelitian yang pernah dilakukan, rutin berhubungan seksual menurunkan risiko disfungsi ereksi pada pria berusia 30-75 tahun.

 

Noval mengatakan, seiring bertambahnya usia, gairah seksual memang menurun, karena menurunnya kadar testoteron pada pria di atas 40 tahun. Disfungsi ereksi pun kebanyakan dialami oleh pria berusia di atas 40 tahun.

 



Nouval mengungkapkan, sesuai rekomendasi WHO, berhubungan seksual pada pasangan suami istri sebaiknya dilakukan dua kali dalam seminggu.

BACA JUGA : Jangan Anggap Remeh Nyeri di Bagian Wanita Ini

 

Selain karena berhubungan seksual, disfungsi ereksi juga bisa dipicu oleh penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pada saraf, dan gangguan hormon. Bisa juga karena ada masalah kejiwaan, seperti depresi dan kurang percaya diri.

KLIK JUGA : Keseringan Nonton Film Dewasa Dampaknya Seperti Ini

 

Ditambahkan Nouval, disfungsi ereksi bisa menurunkan kualitas hidup. Untuk itu, disfungsi ereksi sebaiknya segera ditangani.

 

"Dampaknya tidak hanya pada pria itu sendiri, tapi juga lingkungannya. Pasangan suami istri jadi kurang harmonis," kata Nouval.