RIAU ONLINE, JAKARTA - Penularan virus Zika kemungkinan bukan hanya melalui nyamuk Aedes aegypti, tapi juga lewat hubungan seksual. Meski baru ditemukan dua kasus penularan melalui hubungan seks, tapi para ilmuwan kini sedang berusaha memastikan apakah hubungan seks beresiko menjadi perantara penularan.
Para ahli merasa kemungkinan tersebut perlu disampaikan kepada para pelancong, bukan hanya ibu hamil, untuk menghindari penularan virus yang bisa menyebabkan kerusakan otak pada bayi ini.
Kasus pertama ditemukan pada pria berusia 44 tahun dari Perancis Polinesia. Dalam cairan maninya ditemukan level virus zika dalam jumlah tinggi.
Kasus kedua terjadi di tahun 2008 di Colorado, AS. Sepulang dari perjalanan ke Senegal, pakar penyakit yang ditularkan nyamuk, Brian D Foy, merasa tidak sehat dengan gejala khas infeksi virus yang berasal dari nyamuk.
Beberapa hari setelah kepulangannya itu sang istri juga mengalami gejala yang sama. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan mereka terinfeksi virus zika. (Baca Juga: Ini Alasan Jendela Pesawat Harus Terbuka Saat Take Off dan Landing)
Tetapi virus itu tidak menyebar ke anggota keluarga atau anak-anak mereka sehingga dugaan penyakit itu ditularkan lewat hubungan seks semakin kuat. Foy lalu melaporkan pengalaman penyakitnya itu di tahun 2011 dan mencoba mengetahui penyebabnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline