RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ayah Luthfi, Heri Wiria mengaku kecewa lantaran anaknya tidak diberikan pengobatan maupun penanganan medis yang serius. Bila ditangani dengan baik, Luthfi mungkin masih bisa diselamatkan.
Luthfi dilarikan ke Rumah Sakit Santa Maria oleh Heri dan Lili (Ibu Luthfi) setelah anaknya muntah dan mengaku sesak nafas pada Selasa (20/10/2015) tengah malam. Luthfi masuk ke ruangan UGD dan dilakukan pemeriksaan awal, termasuk rontgen. (BACA JUGA: Luthfi Tak Punya Riwayat Penyakit Parah)
"Selama belum keluar hasil pemeriksaan medisnya, Luthfi tak ditangani oleh dokter. Ia hanya diberikan infus saja. Selama 2 jam ia tidak ditangani sama sekali. Katanya tunggu sampai hasil pemeriksaan keluar baru ditangani," kata Heri kepada RIAUONLINE.CO.ID ketika ditemui usai memandikan jenazah anaknya di rumah duka, Rabu (21/10/2015).
Paman Luthfi, Wandi, mengatakan ada waktu selama 2 jam Luthfi dibiarkan tanpa penanganan. Luthfi seperti tak sadarkan diri karena pengaruh infus yang menancap di pergelangan tangannya.(BACA JUGA: Lagi Korban Asap. Lutfi Hembuskan Nafas Jelang Azan Subuh)
"Badan Luthfi makin membiru selama tak ditangani dokter itu. Selama 2 jam, ayah dan ibu Luthfi makin panik karena anaknya tidak jelas nasibnya," ucap Wandi, adik kandung Heri dengan mata sembab akibat tangis yang berulang kali.
Setelah Pukul 02.00 WIB baru Luthfi mulai ditangani oleh pihak dokter. Menurut kesaksian Heri, hasil rotgennya menunjukkan ada gumpalan seperti asap di paru-parunya. "Ada gumpalan seperti asap yang memenuhi paru-parunya. Dan itulah sebab sakitnya," ujar Heri.
Setelah ditangai oleh dokter, kondisi Luthfi semakin memburuk. Kondisi Luthfi pada Pukul 04.00 WIB sudah kritis. Dan jelang waktu subuh, Luthfi sudah pergi selama-lamanya.
"Waktu dengar kabar dia meninggal, kita sangat terpukul sekali. Rasanya tak percaya kalau anak kami sudah tidak ada. Sedih sekali. Sedih," tandas Heri sambil menangis.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonlin