RIAU ONLINE, PEKANBARU – Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (Dirut RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru, dr Nuzelly, memberikan penjelasan atas kabar meninggalnya Muhanum Anggriawati (12). (Baca Juga: Selamat Jalan Hanum, Gadis Kecil Korban Ganasnya Asap Riau)
Gadis kecil berusia 12 tahun ini meninggal dunia diduga akibat iritasi pada pernapasan akibat paparan asap yang tebal beberapa pekan terakhir di Riau. Kemarin Hanum, demikian ia disapa, menjadi pembicaraan hangat netizen di Riau. (Klik Juga: Mukhlis: Anak Saya Gagal Pernapasan)
Dirut RSUD Arifin Achmad, Nuzelly Husnedi, mengatakan, ia belum bisa memastikan apakah meninggalnya Hanum karena dampak asap ataukah penyakit lainnya. (Lihat: PM Ini Marah Asap Indonesia Selimuti Negerinya)
Hingga saat ini ia belum bisa memastikannya karena ia belum menerima hasil pemeriksaan dari dokter yang menangani penyakit Hanum. (Baca: Jokowi Ngantor di Riau tak Selesaikan Masalah Buat Apa)
“Hasil pemeriksaan belum kita terima hingga sekarang makanya kita tidak bisa mengeluarkan pernyataan resmi tentang sebab pasti kematian pasien bernama Hanum itu. Tapi saya mendapat laporan dari dokter, ada dugaan pasien tersebut sebelum di bawa ke sini telah memiliki sakit lainnya. Kita menduga penyakit bawaannya sebelum meninggal adalah TBC dan Selaput Radang Otak,” jelas Nuzelly ketika dikonfirmasi RIAUONLINE.CO.ID, Jumat (10/9/2015).
Nuzelly mengatakan, RSUD akan segera mengeluarkan rilis terkait penyakit apa sebenarnya menjadi sebab kematian dari Hanum. Namun ia masih harus menunggu dulu keterangan resmi dari dokter yang menangani. (Baca: Asap Sebabkan Kanker Paru-paru dan Kebodohan)
“Kita akan buat rilis untuk memberikan keterangan resmi yang menjadi sebab kematian Hanum supaya tidak ada informasi yang menduga-duga seperti yang telah menyebar sekarang,” ungkap Nuzelly yang akrab dipanggil Pak Nu ini. (Klik: SBY Minta Pemerintahan Jokowi Berhenti Beretorika)
Ketika ditanya kemungkinan kematian Hanum akibat paparan asap yang kian tebal akhir-akhir ini, Nuzelly mengatakan, ia tidak bisa menduga-duga sebagai dokter. (Baca: Pemerintah Riau Jangan Jadi Anak Durhaka)
“Siapapun tak bisa menghindar dari asap ini. Memang yang paling rawan terkena dampak itu adalah anak-anak dan lansia karena ketahanan tubuhnya berbeda dengan orang dewasa. Tapi kita juga tidak bisa memastikan apakah pasien meninggal karena asap,” jelas Nuzelly. (Lihat: Danrem: Asap Bikin Bodoh Generasi Muda Riau)
Hanum, merupakan anak wartawan Harian Vokal, Mukhlis. Ia meninggal sehari lalu, Kamis (10/9/2015) dikarenakan ada tumpukan lendir menutupi tenggorokan dan saluran paru-parunya. Hanum sulit bernafas. Menurut Mukhlis anaknya pingsan ketika bermain.