
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato di depan ratusan mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu, 18 Desember 2024.
(ANTARA/Mentari Dwi Gayati/am)
RIAU ONLINE - Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Kairo, Mesir untuk memenuhi undangan kenegaraan dari Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi.
Selain itu, Presiden juga akan menghadiri menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 pada Kamis, 19 Desember 2024 Waktu setempat.
Presiden juga menyempatkan bertemu dengan ratusan mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia dan memberikan pidato di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu, 18 Desember 2024.
"Ini kebetulan delapan negara muslim yang jumlah penduduknya besar," kata Presiden saat bertemu mahasiswa, dikutip dari ANTARA.
"Mungkin semua negara ini jumlah penduduknya di atas 100 juta. Jadi, D-8 ini dibentuk untuk melakukan kerja sama, kerja sama ekonomi," imbuhnya.
Forum D-8 dibentuk untuk melakukan kerja sama ekonomi yang beranggotakan delapan negara berkembang, yakni Mesir sebagai ketua pada tahun ini, kemudian Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki.
Prabowo menyoroti bahwa kedelapan anggota D-8 tersebut merupakan negara dengan jumlah warga muslim yang relatif banyak dan diperkirakan lebih dari 100 juta orang pada masing-masing negara.
Oleh karenanya, menurut Presiden, negara-negara anggota D-8 ini memiliki pasar lebih dari satu miliar orang.
"Kita harus mengakui, kita belum begitu puas, masih banyak yang harus kita tingkatkan, banyak yang harus kita cari bentuk-bentuk kerja sama," kata Prabowo.
Dalam kesempatan berbincang di hadapan mahasiswa, Prabowo juga menekankan bahwa Keketuaan D-8 pada 2025 akan beralih dari Mesir ke Indonesia.
Oleh karena itu, dalam KTT D-8 pada Kamis, Presiden akan menerima tongkat estafet keketuaan forum berikutnya.
"Dan untuk itu, besok kita akan bertemu lagi, dan besok setelah sudah itu, tahun depan ketua D-8 beralih ke Republik Indonesia. Jadi mudah-mudahan kita bisa berbuat yang baik. (ANTARA)