RIAU ONLINE - Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Utara kembali menjadi sasaran gempuran pasukan penjajah Israel, Minggu, 8 Desember 2024. Enam pasien terluka, satu di antaranya mengalami luka serius.
Kementerian Kesehatan di Gaza menyerukan perlindungan internasional untuk rumah sakit, pasien, dan staf medis, mengamankan jalur aman ke dan dari rumah sakit, serta menyediakan obat-obatan, perlengkapan medis, bahan bakar, semua layanan logistik, serta evakuasi aman bagi pasien yang terluka.
Serangan Israel ini juga diumumkan MER-C Indonesia, LSM di bidang medis dan kegawatdaruratan yang menginisiasi pembangunan RS Indonesia di Gaza Utara.
“Penjajah kembali melancarkan serangan ke RS Indonesia pada Minggu, 8 Desember. Serangan mengenai lantai 1 dan 2 RS Indonesia dan melukai 6 pasien,” ujar MER-C, dikutip dari kumparan, Selasa, 10 November 2024.
“Direktur RS Indonesia, dr. Marwan Al-Sultan, menyerukan dunia untuk menyelamatkan tenaga medis dan RS Indonesia,” lanjutnya.
Kerusakan rumah sakit akibat serangan Israel juga diperlihatkan MER-C dalam unggahan video. Tampak seorang pasien dengan darah berceceran tengah dalam penanganan medis.
"Saya baru saja menerima telepon dari RS Indonesia, sekarang situasinya sangat kompleks dan sulit. Serangan RS Indonesia oleh Israel dan 6 pasien mereka terluka. Salah satunya kondisinya serius. Dan kami memiliki tim terbatas yang bekerja dengan pasien ini," demikian pernyataan Direktur RS Indonesia, dr. Marwan Al-Sultan.
"Terlepas dari semua situasi konflik, tolong selamatkan tim kami. Aku memanggilmu untuk menyelamatkan tim dan rumah sakit kita," lanjutnya.
RS Indonesia dibangun pada 2011 dari hasil sumbangan rakyat Indonesia. Rumah sakit yang memiliki peralatan medis terlengkap di Gaza Utara ini diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2016.
RS Indonesia mengalami kerusakan hebat sejak Israel menyerang Gaza tanpa ampun pada 7 Oktober 2023.
Berbagai serangan ini membuat RS Indonesia terpaksa harus beroperasi secara terbatas. Serangan pekan lalu, misalnya, menargetkan pembangkit listrik rumah sakit.
Agresi Israel di Jalur Gaza yang telah diblokade Israel, kini memasuki tahun kedua. Agresi menewaskan dan melukai lebih dari 151.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita.
Lebih dari 10.000 warga Palestina hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang telah menewaskan puluhan anak-anak dan orang tua.