RIAU ONLINE, PEKANBARU - 40 orang Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon berhasil dievakuasi, pasca serangan Israel ke Hizbullah, pekan lalu.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha, Jumat, 4 Oktober 2024 mengatakan, proses evakuasi dilakukan bertahap selama dua hari.
"40 orang tersebut, selama tanggal 2 dan 3 (Oktober) kita sudah melakukan proses evakuasi melalui jalur darat. Nanti kami akan sampaikan detailnya," kata Judha, dikutip dari KUMPARAN.
"40 ini ditambah satu warga negara Lebanon yang merupakan spouse, pasangan dari warga negara kita," imbuhnya.
Sebanyak 20 dari 40 WNI yang berhasil dievakuasi telah sampai di Ibu Kota Yordania, Amman. Mereka berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Riau, Aceh, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, DIY, dan Bali.
Sementara itu, Judha menambahkan, 20 orang lainnya berada di Damaskus, Suriah.
"Teman-teman KBRI Amman sudah standby di perbatasan untuk menjemput," kata Judha.
"Akan handover dari KBRI Damaskus menuju ke KBRI Amman. Dan kemudian akan kita kawal menuju ke Amman. Dan bergabung dengan 20 WNI yang lain," imbuhnya.
Judha menjelaskan, masih ada ratusan WNI yang berada di Lebanon. Jumlah ini fluktuatif seiring dengan keluar masuknya WNI di wilayah tersebut.
"Dapat kami sampaikan angkanya naik turun. Ada beberapa yang sudah bisa keluar menggunakan penerbangan komersial dan ada yang baru lapor," ujarnya.
"Jadi awalnya tidak tercatat, setelah kami melakukan pendekatan, akhirnya ada yang baru melakukan lapor diri dan data itu bertambah jumlah WNI kita yang ada di sana," imbuh Judha.
Judha memastikan perwakilan Indonesia di Lebanon siap membantu WNI yang ingin dievakuasi.
"Kemlu dan KBRI Beirut akan stand by untuk evakuasi selanjutnya jika memang masih ada WNI yang bersedia dievakuasi," pungkasnya.
Sebelum proses evakuasi ini, jumlah WNI di Lebanon mencapai 159 orang. Ini di luar staf KBRI maupun anggota TNI yang bertugas di Lebanon bagian selatan sebagai pasukan perdamaian PBB (UNIFIL).