RIAU ONLINE - Investor Amerika Serikat (AS) khawatirkan resesi ekonomi lantaran naiknya angka pengangguran di AS. Selain itu, bank sentral The Fed juga tak kunjung menurunkan suku bunga acuan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data tingkat ketenagakerjaan nonpertanian (nonfarm payrolls) meningkat sebesar 114.000 pekerjaan bulan lalu.
Dikutip dari KUMPARAN, Sabtu, 3 Agustus 2024, jumlah ini disebut jauh di bawah perkiraan rata-rata 175.000 oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Sedikitnya, tingkat pengangguran melonjak hingga 4,3 persen, mendekati level tertinggi dalam tiga tahun.
Manajer portofolio Villere & Co, Lamar Villere mengatakan, jumlah pekerjaan menjadi data paling disoroti, karena menunjukkan kondisi ekonomi AS sedang tidak baik-baik saja.
"The Fed akan memangkas dan kita semua sudah menyesuaikan diri dengan itu, itu sudah pasti. Sekarang lebih seperti apakah mereka menunggu terlalu lama? Apakah kita menghadapi resesi?" ujarnya.
Data pekerjaan yang lemah juga dinilai oleh banyak orang sebagai indikator resesi yang akurat secara historis.