RIAU ONLINE - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu, 13 Juli 2024, waktu setempat. Penembakan itu menyebabkan telinga kanan atas Donald Trump terluka hingga berdarah.
Sekutu lama Trump sekaligus Komisaris Pertanian Texas, Sid Miller, mengatakan ia berada sekitar 30 kaki dari Trump saat penembakan itu terjadi. Ia menduga tembakan pertama yang dilesatkan pelaku meleset.
"Yang satu itu menyerempet telinganya lalu dia terjatuh,” kata Miller kepada The Texas Tribune, dilansir dari Suara.com, Minggu 14 Juli 2024.
Meski begitu, Miller mengungkap bahwa Trump akan baik-baik saja, dan akan melanjutkan konvensi nasional partai sesuai rencana.
Sementara itu, menurut laporan AP, tersangka penembak tewas. Kekinian, penembakan tersebut mulai diselidiki sebagai percobaan pembunuhan.
Pemimpin Texas menggambarkan peristiwa itu ke media sosial sebagai situasi yang mengerikan dan menakutkan.
"Silakan bergabung dengan saya dalam berdoa untuk Presiden Trump dan semua orang yang hadir dalam rapat umum saat ini," kata Ketua parlemen Texas Dade Phelan di media sosial.
Dari Gedung Putih, Presiden Joe Biden mengaku mendengar insiden tersebut dan mengatakan bersyukur mendengar Trump saat ini dalam kondisi aman dan baik-baik saja.
"Saya berdoa untuk dia dan keluarganya dan untuk semua orang yang hadir di rapat umum tersebut, sambil menunggu informasi lebih lanjut."
"Jill dan saya berterima kasih kepada Dinas Rahasia karena telah menyelamatkannya. Tidak ada tempat untuk kekerasan seperti ini di dunia. Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya,” lanjut pernyataan Biden.
Biden kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa dia berencana untuk berbicara dengan Trump, yang saat itu sedang bersama dokternya. Ia menekankan kembali bahwa 'setiap orang harus mengutuk' penembakan tersebut.
Saat ditanya apakah dia tahu bahwa itu adalah upaya pembunuhan, Biden hanya menjawab sekenanya.
"Saya punya pendapat, tapi saya tidak punya fakta apa pun."