Happy Water, Narkotika Jenis Baru Ancam Asia Tenggara

ILUSTRASI-Narkoba1.jpg
(INTERNET)


RIAU ONLINE - Happy water, merupakan obat campuran sintetis yang mengandung kafein, diazepam, ketamin, ekstasi, syabu dan tramadol. Pihak berwenang di Asia Tenggara khawatir konsumen terjerat koktail obat baru ini.

Tramadol dan diazepam adalah obat resep. Sementara, ketamin, ekstasi an sabu adalah obat yang dikendalikan di Singpura.

Campuran berbagai warna yang dikemas dalam sachet ini dilarutkan dalam cairan sebelum diminum.

Bangkok Post pada april lalu, melaporkan Happy Water dijual di sejumlah bar di Pattaya, Thailand. Sementara pihak berwenang Myanmar, awal bulan ini mengatakan narkotika jenis baru itu dijual di bar, klub, dan toko KTV di seluruh Yangon.

Sebuah laporan oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) bulan lalu, menyuarakan keprihatinan tentang munculnya koktail narkoba, seperti dilansir di Batamnews, jaringan RIAU ONLINE, Minggu, 19 Juni 2022.



Sebenarnya, Happy Water bukanlah obat baru, bahkan pada 2010 silam, campuran dengan nama sama sudah dipasarkan di China, sebelum akhirnya dilarang dan diblokir oleh pihak berwenang.

Berdasarkan UNODC, Happy Water kemudian diolah dengan manambahkan ekstasi, sabu, amfetamin dan ketamin.

Namun, merek 'Happy Water' bukanlah obat yang sama sekali baru, bahkan pada tahun 2010, campuran dengan nama yang sama sudah dipasarkan di China, sebelum dilarang dan diblokir oleh pihak berwenang.

Berdasarkan UNODC, 'Happy Water' kemudian diolah dengan menambahkan ekstasi, sabu, amfetamin dan ketamin.

Awal bulan ini, Thailand mengizinkan penggunaan ganja, yang sekarang banyak tersedia di negara itu.