Terbelah Sempurna Bak Dilaser, Lihat Penampakan Batuan Al Naslaa

Batu-Al-Naslaa-di-Tayma-Oasis2.jpg
(FOTO/ IST)

RIAU ONLINE, RIYADH-Sempurnanya belahan Batuan Al Naslaa di Oasis Tayma di Arab Saudi masih belum terpecahkan.

Daerah itu merupakan rute perdagangan utama di zaman kuno dan pernah menjadi tempat tinggal raja Babel, Nabonidus.

Salah satu fitur yang sangat menarik dari wilayah Tayma adalah formasi batuan Al Naslaa, yakni blok batu pasir yang terhubung.

Batuan itu terbelah di tengahnya seolah-olah teriris dengan laser.

Batuan dari Gurun Arab

Sebagian besar Semenanjung Arab terdiri dari batu kapur, batu pasir, dan serpih, yang menutupi perisai kristal Arab barat dan kompleks kristal selatan.

Endapan sedimen di atasnya terbentuk di lingkungan laut yang dangkal.

Misteri Batu Al-Naslaa di Padang Pasir Arab Saudi yang Terbelah Sempurna  Bak Terkena Laser - Boombastis

Batuan Al Naslaa

Di gurun Arab saat ini, pasir yang tertiup angin serta hujan periodik telah mengukir batu pasir dan batuan kapur, menciptakan banyak bentuk batuan yang tidak biasa.



Blok ini juga signifikan secara arkeologis karena contoh indah seni cadas yang menyerupai kuda atau unta yang terukir di atasnya.

Di tempat yang sama juga ada blok yang menyerupai ventifact.

Ventifact adalah formasi geologis yang diciptakan oleh abrasi dari pasir yang tertiup angin yang memukul permukaan batu.

 

Ini dapat membuat batu dengan bentuk yang tidak biasa dan permukaan yang sangat halus dikutip dari intisarigridid

Gurun Putih Mesir terkenal dengan ventifacts yang menyerupai jamur batu raksasa yang muncul dari lanskap.

Tidak jelas apakah formasi batuan Al Naslaa adalah ventifact, meskipun bagian bawah yang menghubungkannya dengan tanah memang menyerupai itu.

Formasi batuan kapur di Gurun Putih, Mesir barat


Formasi batuan kapur di Gurun Putih, Mesir barat

 

Hipotesa Cuaca dan Laser

Ahli geologi yang telah memeriksa fraktur Al Naslaa mengatakan bahwa itu mungkin terbentuk ketika tanah di bawahnya diimbangi, menyebabkan batu pecah.

Juga ada yang berpendapat bahwa itu sebuah garis kesalahan lama.

Material batu dekat patahan cenderung melemah karena cuaca dan mudah terkikis.

Saat pasir berhamburan ke celah-celah batu selama berabad-abad, material ini mungkin lebih cepat terkikis daripada batu pasir di sekitarnya, yang mengakibatkan keretakan.

Penjelasan yang lebih luar biasa juga telah diajukan.

Beberapa pengamat telah menyarankan bahwa batu itu dibuat oleh laser - mungkin oleh makhluk luar angkasa atau peradaban manusia maju kuno.

Tapi sepertinya batuan ini adalah fitur alami yang dibentuk oleh aktivitas patahan atau gabungan.