RIAUONLINE - Setidaknya sebelas warga Palestina di tepi Barat tewas di tangan pasukan Israel ketika melakukan aksi protes atas serangan yang terus terjadi. Menyadur Al Jazeera Senin (17/05) protes meletus di tengah serangan udara Israel di Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 10 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel selama protes di seluruh Tepi Barat pada hari Jumat.
Sedangkan satu orang tewas ketika berupaya untuk menikam seorang tentara Israel di dekat pemukiman ilegal Israel di Yabad dekat Jenin. Ribuan warga Palestina melakukan protes di lebih dari 200 lokasi di seluruh Tepi Barat.
Lebih dari 500 warga Palestina terluka dalam aksi itu, terkena peluru Israel, gas air mata dan tembakan, kata Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.
Ratusan warga Palestina di Yordania juga mencoba melakukan massa di perbatasan Yordania dengan Israel pada hari Jumat tetapi dihentikan oleh pasukan keamanan Yordania.
Sementara itu warga Palestina di Lebanon selatan mencoba untuk melanggar perbatasan dengan Israel.
Di pos pemeriksaan Beit El di al-Bireh, dekat Ramallah di Tepi Barat, ratusan warga Palestina dari faksi politik saingan Hamas, Fatah dan Front Populer sayap kiri untuk Pembebasan Palestina (PFLP) berbaris bersama untuk mendukung warga Gaza dan Palestina di Yerusalem Timur.
Suara tembakan Israel dan peluru baja berlapis karet pecah di udara saat ambulans hilir mudik membawa korban luka, sementara asap mengepul ke udara dari ban yang dibakar oleh pengunjuk rasa.
Malak Abu Rab dari Ramallah mengatakan pada Al Jazeera bahwa dia mendukung mereka yang terbunuh di Gaza, serta warga Palestina di Yerusalem Timur yang terancam diusir dari Syekh Jarrah.
Di Yerusalem, pemukim Israel, didukung oleh tentara, mencoba mengusir orang dari rumah mereka, sebuah perilaku yang telah dilakukan Israel selama beberapa dekade, dan inilah saatnya untuk menghentikan ini," katanya.
"Orang Palestina berbicara dengan bahasa yang sama tentang masalah ini dan perasaan mereka juga sama."
Artikel ini sudah tayang di SUARA.COM