RIAU ONLINE, PERANCIS-Unit usaha Toshiba Corp di Prancis diretas oleh grup ransomware. Serangan ini telah menyebabkan perusahaan kehilangan sejumlah data.
Unit Toshiba yang salah satunya membuat printer barcode ini mengatakan, sistem informasinya diretas oleh Darkside. Grup ini selama ini diyakini berada di balik serangan Colonial Pipeline yang marak belakangan ini. Tapi, perusahaan bernilai US$ 3 miliar ini mengatakan, tidak banyak data yang berhasil diambil peretas.
Peretas ransomware biasanya menyusup untuk mencuri data dan melakukan enkripsi atas data tersebut. Peretas kemudian akan meminta perusahaan membayar tebusan atas data tersebut, bisa dengan uang kripto.
"Sekitar 30 grup Darkside mencoba meretas data berbagai perusahaan selama ini. Kali ini, mereka berhasil terhadap Toshiba," kata Takashi Yoshikawa, analis senior untuk malware di Mitsui Bussan Secure Directions dikutip dari Kontan
Menurut dia, serangan ransomware makin marak. Sistem kerja karyawan yang mengakses sistem komputer perusahaan dari rumah selama masa karantina ini membuat perusahaan lebih rentan terhadap serangan dunia maya.
Mitsui Busan, perusahaan keamanan cyber ini mengatakan, setidaknya lebih dari 740 GB informasi berhasil disusupi Darkside, termasuk paspor dan informasi pribadi lainnya.