RIAU ONLINE, PORT MORESBY-Sebuah pesawat ringan Cessna mengalami kecelakan setelah lepas landas dari bandara kecil di Papa Lea Lea, Papua Nugini.
Pesawat yang membawa narkoba iru terjatuh sehingga 500 kilogram kokain yang dibawanya berhamburan.
Peristiwa 'hujan narkoba' terjadi terjadi setelah kokain senilai 80 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,17 triliun yang dibawa dari Bandara Mareeba, di Queensland, Australia, 26 Juli lalu kecelakaan.
Menyadur Sky News, Minggu 2 Agustus 2020, pesawat itu jatuh setelah lepas landas sekitar pukul 13.00 hingga 14.30 waktu setempat.
Polisi Federal Australia (AFP) memprediksi pesawat jatuh lantaran kelebihan beban. 500 kg kokain terlalu berat untuk pesawat kecil jenis Cessna.
"Polisi Federal Australia (AFP) menuduh keserakahan memainkan peran penting dalam kegiatan sindikat dan tidak dapat mengesampingkan bahwa bobot kokain berdampak pada kemampuan pesawat untuk lepas landas," bunyi pernyataan resmi AFP.
Lima pria yang menurut dugaan memiliki koneksi ke sindikat kejahatan di Melbourne, kini telah ditangkap.
Mereka didakwa dengan berbagai turudhan kejahatan, termasuk pelanggaran terkait narkoba.
AFP mengatakan pesawat terbang sekitar 3.000 kaki dari Mareeba ke Papua Nugini untuk mencegahnya terdeteksi.
"Penerbangan ini berbahaya bagi pesawat lain dan juga yang ada di pesawat, selain ilegal dan tidak sah," lanjut bunyi pernyataan AFP.
Apabila terbukti bersalah, kelima pria itu terancam mendapat hukuman penjara seumur hidup.
Secara terpisah, pilot, seorang warga negara Australia, menyerahkan diri ke Konsulat Australia di Papua Nugini pada 28 Juli. Dia telah ditangkap dan didakwa melakukan pelanggaran imigrasi.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com