RIAU ONLINE, NEW DELHI-Kenikmatan bermain PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile bikin seorang remaja lupa diri. Dia bahkan sampai menghabiskan uang ratusan juta untuk menyokong hobinya.
Namun yang menjadi masalah adalah uang yang dihabiskan tersebut adalah tabungan milik sang ayah.
Remaja laki-laki berusia 17 tahun itu dilaporkan menghabiskan uang a1,6 juta rupee atau sekitar Rp 307 juta.
Jumlah uang yang besar itu dihabiskan untuk membeli item dalam aplikasi, seperti artileri, tiket untuk turnamen, dan perlengkapan lainnya selama sebulan.
Menurut laporan The Tribune, remaja yang tinggal di Khagar, India, meminjam ponsel milik ayahnya untuk dipakai belajar online selama satu bulan.
Namun bukannya dimanfaatkan belajar, ia justru memakainya untuk bermain PUBG Mobile.
Remaja itu tahu bahwa rekening bank ayahnya terhubung dengan smartphone.
Di ponsel tersebut tersimpan transaksi online, detail rekening bank, dan detail kartu, sehingga ia dapat menggunakannya dengan mudah untuk beli item dalam aplikasi PUBG.
Liciknya, semua proses transaksi PUBG Mobile dihapus dari ponsel tersebut. Karena pesan dari bank dihapus, segala transaksi yang terjadi selama sebulan itu tidak diketahui sang ayah.
Transaksi baru diketahui setelah mendapatkan laporan dari bank. Parahnya, anak itu juga menghabiskan tabungan di rekening ibunya dan miliknya sendiri.
Sang anak mencoba mengelabui dengan melakukan trik transfer antar tiga rekening, agar orang tuanya tidak curiga dengan saldo akun banknya.
"Setelah kami menerima detail dari bank, saya menemukan bahwa pada beberapa kesempatan ia memindahkan sejumlah uang dari satu bank ke bank lain untuk menghindari saldo nihil.
Dia menggunakan telepon ibunya untuk beberapa waktu dan ibunya tidak terlalu waspada untuk memperhatikan hal ini," kata sang ayah dikutip India Today.
Sang ayah mengatakan kepada The Tribune, bahwa ia memiliki penyakit dan sejumlah besar uang disimpan dalam tabungan itu untuk perawatannya.
Ayah remaja itu bilang, masa depan benar-benar tidak ada harapan, karena uang untuk situasi darurat, perawatan kesehatan, dan pendidikan sudah habis.
Setelah kejadian yang mengejutkan itu, sang ayah menyuruh anaknya itu bekerja di bengkel skuter.
Kemudian, dia tidak lagi memberikan anaknya smartphone bahkan untuk belajar online sekalipun.
"Saya tidak bisa membiarkan dia duduk diam di rumah dan memberinya ponsel, bahkan untuk belajar.
Dia bekerja di bengkel skuter sehingga dia menyadari betapa sulitnya untuk mendapatkan uang.
"Saya sekarang putus asa sebagian uang tabungan diselamatkan untuk masa depan anak saya," jelasnya.
Menurut Sensor Tower, game PUBG Mobile meraup pemasukan tertinggi di bulan Mei dan Juni 2020 dan mengalahkan game-game lain.
Sumber utama pendapatan itu sebagian besar adalah pembelian yang dilakukan pada aplikasi lewat Unknown Cash (UC), mata uang dalam game, untuk digunakan membeli barang-barang seperti senjata, kostum, amunisi segar, dan lain sebagainya. Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com