(istimewa)
Senin, 4 Mei 2020 17:13 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, NEW DELHI-Demi bisa pulang kampung, sebanyak 18 orang buruh migran di India bersembunyi di dalam truk semen atau truk molen.
Mereka nekat melakukan hal itu demi bisa pulang ke rumah di tengah pandemi virus corona Covid-19. Para pekerja ini sudah bersembunyi selama 2 hari tanpa makanan di dalam truk pengaduk semen.
Dilaporkan The New Indian Express, Sabtu 2 Mei 2020 , 18 buruh migran telah melakukan perjalanan sekitar 600 km. Mereka dicegat oleh polisi di pos pemeriksaan di perbatasan Indore-Ujjain di Madhya Pradesh, India. Rencananya, para buruh ini akan menuju ke Lucknow dari Mumbai, yang jaraknya hampir 1.400 km.
Petugas polisi Indore, Sunil Yadav mengatakan, "Salah satu polisi kami melihat sesuatu bergerak di dalam mixer raksasa dan segera memberi tahu pengemudi untuk menghentikan kendaraan yang berat itu."
"Setelah diperiksa drum mixer raksasa itu bukan hanya membawa satu orang, tetapi 18 pekerja di dalamnya meskipun mengalami panas yang menyengat," imbuh Yadav.
Semua buruh migran diminta untuk keluar dari drum mixer. Mereka kemudian dikumpulkan dengan tetap memastikan jaga jarak yang ama.
Baca Juga
Berdasarkan laporan, para buruh ini diberi makanan oleh petugas lantaran mereka terlihat kelaparan.
"Semuanya diperiksa dan diuji oleh tim Departemen Kesehatan sebelum dibawa ke Sangam Garden di dekat pos pemeriksaan di Indore sampai ada perintah lebih lanjut," kata Yadav.
Video viral 18 buruh di India sembunyi di truk semen (Twitter/robin_kev)
Para pekerja ini akan dikarantina. Setelah aturan lockdown atau pembatasan wilayah dicabut, mereka akan dikirim ke kota asalnya dengan kereta atau bus.
Sementara truk pengaduk semen itu disita oleh polisi. Menurut The New Indian Express, ini bukan kasus pertama buruh migran terdampar.
Terutama di Mumbai dan kota-kota industri yang berdekatan, para buruh menggunakan segala cara agar dapat pulang ke rumah di tengah pandemi. Mulai dari berjalan kaki hingga mengayuh sepeda setelah kehilangan pekerjaan karena lockdown.
Pada 30 April, seorang lelaki berusia 50 tahun mengayuh sepeda dari kota Bhiwandi, Maharashtra ke distrik Maharajganj. Ia meninggal saat sampai di distrik Barwani.
Dua buruh migran lainnya yang pulang dari Maharashtra bertemu juga bernasib sama. Mereka meninggal di distrik Barwani pada 21 April dan 28 April. Artikel ini sudah terbit di Suara.com