RIAU ONLINE, MORONI-Sebuah masjid di Komoro ditembaki gas air mata oleh tentara karena tetap menggelar salat berjamaah. Padaha; ada larangan keras berkumpul untuk mencegah virus corona.
Diberitakan AFP mengutip sumber keamanan yang tak disebut namanya, Senin 27 April 2020, peristiwa ini terjadi di dua lokasi di pulau Anjouan.
Seorang saksi mengatakan peristiwa itu membuat para jemaah lari tunggang langgang.
"Orang-orang terluka, kebanyakan mereka kabur dari jendela, satu orang patah kakinya," kata dia.
"Bahkan pagi ini, masih tercium bau gas di daerah itu," lanjut dia lagi.
Komoro adalah negara kepulauan di Samudera Hindia. Berpenduduk sekitar 790 ribu orang yang mayoritasnya pemeluk Islam, Komoro adalah negara Arab terkecil kedua setelah Bahrain.
Tidak tercatat secara resmi ada penderita virus corona di Komoro, menjadikannya salah satu negara yang bebas COVID-19. Namun Presiden Azali Assoumani pada Jumat lalu tetap memperketat upaya pencegahan wabah, salah satunya menerapkan jam malam.
Kelompok oposisi Dewan Transisi Nasional Komoro mengecam penembakan gas air mata ke masjid. Mereka mengatakan, tentara Assoumani memang kerap bertindak di luar batas, termasuk menggunakan granat gas air mata dan senjata api terhadap peserta demonstrasi damai dengan alasan memerangi wabah.
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com