Di Belanda, Virus Corona Ditemukan di Selokan

Penampakan-Virus-Corona-baru-atau-COVID-19.jpg
([NIAID flickr])

RIAU ONLINE, AMSTERDAM-Lembaga Negara untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan memberikan pengakuan yang mengejutkan. Lembaga yang dikenal sebagai  Rijksinstituut voor Volksgezondheid en Milieu/RIVM dalam bahasa setempat ini menemukan virus corona di air selokan di Tilburg dan Amsterdam serta di instalasi pemurnian air di Loon op Zand.


Beberapa pasien COVID-19 mempunyai virus tersebut dalam kotorannya, yang selanjutnya masuk selokan melalui toilet, demikian dikutip kumparan Den Haag dari Algemeen Dagblad, Rabu 25 Maret 2020 WIB.


RIVM juga memperingatkan orang-orang yang pekerjaannya berkaitan dengan air limbah.


“Orang-orang yang bekerja dengan air limbah harus menghindari kontak langsung, menelan dan menghirup uap air limbah tersebut. Ini artinya mereka harus memakai alat perlindungan diri sesuai dengan pekerjaannya,” tulis RIVM.




Menurut RIVM, mereka aman dari risiko jika mereka memakai alat perlindungan diri dan mematuhi pedoman higienis. 
Sebelumnya, RIVM telah melakukan pemeriksaan air limbah di Schiphol pada 17 Februari 2020 lalu. Dalam dua pekan pertama, tidak ditemukan virus corona dari lokasi tersebut. Namun pada tanggal 2, 9, dan 16 Maret ternyata ditemukan adanya COVID-19.


“Itu dilakukan empat hari setelah orang pertama di Belanda dinyatakan positif uji virus corona baru,” demikian RIVM. 
Pada tanggal 3, 10 dan 17 Maret pemeriksaan serupa juga dilakukan terhadap air limbah di Tilburg. Pada hari-hari tersebut ditemukan material genetik virus corona. Ini juga masih dalam periode sepekan setelah pasien pertama di Belanda dinyatakan positif tertular mulai 27/2.


Pada tanggal 3 dan 18 Maret air limbah di instalasi pemurnian air limbah di Kaatsheuvel juga diperiksa. Instalasi tersebut antara lain memurnikan air limbah dari Loon op Zand, tempat tinggal pasien pertama di Belanda yang dilaporkan tertular Covid-19.


Dalam monster yang diambil pada 3 Maret tidak ditemukan virus Corona, tapi dalam monster yang diambil pada 18 Maret ditemukan material genetis dari virus tersebut. 
Sebelumnya dengan teknik yang sama, RIVM juga telah menemukan dalam air limbah antara lain virus Noro, bakteri-bakteri yang resisten terhadap antibiotik, dan virus campak.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com