Istri Penderita Kanker Minta Ijin Cerai agar Bisa "Jajan" Sebelum Mati/Ilustrasi Pasutri/Yehuda Devir
(Yehuda Devir)
RIAU ONLINE, WASHINGTON DC-Moly (41) seorang penderita kanker meminta cerai kepada sang suami. Dia ini ingin menikmati seks bebas dengan siapa saja sebelum ajal menjemput.
Moly menceritakan 'perburuannya' bermula ketika ia divonis menderita kanker payudara stadium IV. Molly pun kemudian memutuskan untuk meninggalkan suaminya yang tak bisa membuatnya puas di ranjang.
Dia ingin lebih bebas bercinta dan merasakan seks yang lebih nikmat sebelum ajal menjemput. Perlu dicatat, ia sudah dari 2011 berjuang melawan kanker, dan yang terakhir ini, dokter sudah mengatakan hidupnya sudah tak lama lagi.
Molly menceritakan pengalamannya ini di podcast Wondery berjudul 'Dying for Sex,' yang dipandu oleh sahabatnya, Nikki Boyer.
"Sebenarnya sebelum divonis pun, kehidupan seks saya dan suami membosankan. Padahal kami ingin lebih 'panas' lagi lho, eh tapi malah saya kena kanker," kata Molly.
Ia mengaku masih bersama suaminya saat awal-awal perawatan kanker yang banyak dan melelahkan itu. Namun ketika diagnosis penyakitnya semakin parah, Molly memutuskan untuk menjalaninya sendiri saja.
"Seks membuat saya merasa lebih hidup, dan itu jadi seperti distraksi saya dari rasa sakit," ungkap Molly.
Ketika kanker payudara menyerangnya, Molly merasa ia sudah tidak layak lagi menjadi 'teman bercinta'.
"Mengeksplorasi seks saat Anda menderita kanker bukanlah hal yang asyik. Kami (penderita) hanya berusaha bertahan hidup," katanya.
Disebutkan, Molly mengonsumsi obat terapi hormon, yang sejatinya bisa mengurangi libidonya, namun ternyata Molly malah merasakan hal yang sebaliknya.
"Saya selalu ingin bercinta setiap kali berpapasan dengan orang-orang atau saat melihat 'sesuatu'. Saya jadi mudah terangsang," akunya.
Sebelum bercerai, Molly kerap mengirim foto seksi ke aplikasi kencan online, ia melakukannya atas izin dari suami. Dari situ ia mulai selingkuh online.
Namun setelah dokter mengatakan pada Molly bahwa penyakitnya semakin parah, Molly memutuskan untuk menceraikan suaminya.
Boyer, pemilik podcast tempat Molly bertutur, mengatakan pada New York Post bahwa ia punya ide mengangkat kisah Molly penderita kanker yang 'haus' seks ini setelah bertemu Molly dan melihatnya 'happy-happy' saja meski sakit.
"Bukan semata-mata soal seks yang kami bicarakan di sini, tapi lebih kepada apa yang membuatnya bahagia. Baginya seks lebih menyenangkan daripada membahas soal akhir hidupnya," kata Boyer.
"Sebelum ajal menjemput, lakukan apa yang Anda mau," imbuh Boyer.
Dikabarkan, Molly meninggal pada bulan Maret tahun lalu di usia 45 tahun.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com