Kasihan, Deontay Wilder Larang Pelatihnya Masuk Ruang Ganti setelah Lempar Handuk Putih

Deontay-Wilder-dan-pelatihnya-Mark-Breland.jpg
(Boxing News)

RIAU ONLINE, LONDON-Peristiwa memililukan diterima pelatih Mark Breland usai Deontay Wilder kalah, Sabtu 22 Februari 2020 lalu. Deontay melarang sang pelatih masuk ke ruangan ganti Wilder setelah dia kalah TKO dari Tyson Fury. 

Saat itu, sang pelatih memutuskan melempar handuk putih tanda menyerah sehingga petinjunya kehilangan gelar sabuk juara dunia kelas berat WBC. Wilder kehilangan sabuknya usai kalah TKO ronde ketujuh dari penantangnya asal Inggris, Tyson Fury, dalam kejuaraan tinju dunia di Las Vegas.

Setelah dua kali dirobohkan Fury, Breland memutuskan melempar handuk putih ke dalam ring saat akhir ronde ketujuh. Keputusan itu menandakan bahwa pihak Wilder menyerah, dan Fury pun keluar sebagai pemenang serta jadi juara dunia baru WBC.

Wilder tak terima dengan keputusan Breland. Ia pun menyatakan tengah pikir-pikir untuk memecat Breland.



Hasil gambar untuk mark Mark Breland dan deontay

Deontay Wilder terjatuh dipukul Tyson Fury/twitter.com/piersmorgan

Bukan hanya itu, Breland juga mendapat perlakuan kasar dari Wilder. Breland tak dibolehkan masuk ke ruang ganti Wilder setelah pertarungan. Perlakukan 'tega' itu diungkapkan Spencer Fearon, promotor tinju yang berbasis di Inggris, yang melihat peristiwa itu.

"Mark Breland melakukan hal yang benar. Saya mendukung keputusan dia (melempar handuk putih)," kata Fearon kepada PepTalkUK dikutip Suara.com dari Mirror, Sabtu 29 Febrauri 2020.

"Apakah kamu tahu? Mark Breland menangis di luar ruang ganti. Dia menangis karena seseorang yang mengatakan kepadanya bahwa dia tidak boleh masuk," lanjut Fearon