RIAU ONLINE, KAIRO-Sepak bola tidak mau dibatasi usia. Sepak bola memberi ruang kepada siapa pun yang tetap mau berlari, termasuk kepada Ezzeldin Bahader yang sudah menginjak usia 75 tahun.
Sosok asal Mesir ini terbiasa bermain sepak bola sejak usia enam tahun. Namun, nasib mempertemukannya dengan jalan berbeda. Selama bertahun-tahun Bahader menggeluti profesi sebagai konsultan teknik sipil.
Bahader memang tidak berjauhan melulu dengan sepak bola. Ia masih bertanding dari satu lapangan ke lapangan lain sebagai pemain amatir. Tentu saja karena profesinya ia harus menutup rapat-rapat mimpi sebagai pesepak bola profesional.
Namun, pintu itu ternyata cuma ditutup sementara. Setelah hampir tujuh dekade menyentuh bola untuk pertama kali, Bahader kini tercatat sebagai pemain klub divisi tiga asal Mesir, October 6.
Kini Bahader berlatih rutin bersama klubnya. Di luar jam latihan klub, ia juga bekerja dengan personal trainer-nya, Mahmoud Refaat, demi membentuk dan membangun kembali kondisi fisiknya.
Usia boleh tua, semangat, kualitas fisik, dan skill tak bisa dianggap remeh. Seperti itu pendapat Refaat soal Bahader.
"[Essam] El-Hadary bahkan seumuran dengan anak saya. Kenapa pemain-pemain mesti pensiun saat berusia 35 tahun? Mereka bisa tetap bertanding dan berlatih. Sekarang saya tetap menganggap diri sendiri sebagai pemain junior. Jalan saya masih panjang. Saya tidak jenuh saat berlatih, saya belum lelah. Saya masih ada di awal," jelas Bahader, dikutip dari ESPNFC. Ngomong-ngomong, El-Hadary turun membela Timnas Mesir di Piala Dunia 2018 dalam usia 45 tahun.
Keputusan dan upaya ini mendekatkan Bahader pada rekor sebagai pesepak bola tertua di dunia. Guinness World Record menyebut bahwa Bahader mesti melakoni laga 90 menit selama--setidaknya--dua kali untuk bisa memecahkan rekor baru sebagai pesepak bola tertua di dunia. Bahader pun berharap target ini bisa dicapainya pada Maret 2020.
Rekor pesepak bola tertua di dunia versi Guinness World Record saat ini masih dipegang oleh pemain asal Israel, Isaak Hayik. Pada April 2019, ia bertanding sebagai kiper untuk Ironi Or Yehuda dalam usia 73 tahun.
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com