RIAU ONLINE, MEKSIKO-Meksiko adalah sebuah negara yang penuh akan sejarah. Salah satu sejarah terkenal dari Meksiko adalah keberadaan Suku Maya Kuno yang dianggap sebagai peradaban paling maju pada masanya.
Ada sebuah penemuan baru terkait Suku Maya. Ilmuwan dari Mexico’s National Institute of Anthropology and History (INAH) menemukan istana Maya kuno di tengah hutan Meksiko di negara bagian Yucatan, dekat kota bersejarah Kuluba.
Dilansir Newsweek, dalam siaran pers INAH pada 24 Desember 2019, mereka menemukan konstruksi kuno dengan lebar 15 meter dan tinggi 6 meter, berdiri di lahan seluas 55 meter. Di lokasi tersebut arkeolog menemukan sebuah tangga, pilar hias, dan ruang bawah tanah.
Mereka juga menemukan altar, dua tempat tinggal, dua konstruksi berbentuk bulat yang diduga sebagai oven atau pemanas. Kendati begitu, karena letaknya di tengah hutan, bangunan diprediksi akan mudah lapuk, dan penggalian pun dilakukan dengan lebih hati-hati.
Menurut para ahli, berdasarkan penelitian pada reruntuhan istana, tempat itu diduga telah dua kali ditempati. Pertama pada periode Klasik Akhir atau sekitar 600 hingga 900 Masehi, dan kedua pada periode Terminal Klasik atau periode tumpang tindih yang terjadi pada 800 hingga 1050 Masehi.
“Selama periode Terminal Klasik, Chichen Itza atau peradaban Maya Kuno telah memperluas pengaruhnya dan mendirikan situs-situs di Kuluba, hingga menjadikannya kota metropolis terkemuka di wilayah tersebut,” ujar Alfredo Barrera Rubio, seorang arkeolog dari INAH, dikutip dari Newsweek.
Chichen Itza sendiri menjadi salah satu peninggalan arkeologi yang paling banyak dikunjungi di Meksiko. Termasuk bangunan “El Castillo” yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia baru, bersama Tembok Besar China dan Taj Mahal di India.
Menurut The Yucatan Times, metropolis kuno ini menawarkan kuil-kuil setinggi 80 meter, di mana hingga saat ini penggalian arkeologis masih terus dilakukan, khususnya di area sekitar kota di dekat Kulaba, Meksiko tenggara.
Peradaban Maya diketahui berlangsung selama hampir 2.000 tahun sebelum akhirnya runtuh akibat dampak dari perubahan iklim. Bangsa Maya berasal dari Yucatan dan melebarkan kekuasaannya ke beberapa wilayah seperti Meksiko, Guatemala, Belize, dan Honduras.
Mereka dikenal karena ilmu pengetahuannya yang maju, terutama dalam dunia astronomi, konstruksi monumen batu raksasa, dan ramalan kiamat pada tahun 2012, kendati ramalannya tidak terbukti.
Bangsa Maya didominasi oleh para petani dan pengrajin yang sangat terampil. Mereka mengembangkan sistem irigasi yang kompleks untuk bertahan hidup di bawah iklim ekstrem. Mereka juga dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi hierarkis, di mana hal tersebut diimplementasikan di atas pengorbanan dan kepatuhan terhadap kaum bangsawan.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com