(EPA)
Jumat, 31 Agustus 2018 18:47 WIB
(EPA)
RIAUONLINE, JAKARTA - Gelombang protes bermunculan pasca munculnya rencana Wilders, politisi oposisi Belanda mengadakan lomba membuat karikatur Nabi Muhammad.
Wilders mengaku telah menerima lebih dari 200 pendaftar kontes. Tanggal terakhir untuk pendaftaran adalah 31 Agustus dan lomba akan dilaksanakan di bulan November 2018.
Pemenang kompetisi sedianya akan diumumkan di kantor PVV di Den Haag. Pemenang pertama akan memperoleh hadiah uang tunai USD10.000 atau lebih dari Rp 140 juta.
Wilders mengatakan kartun-kartun Nabi Muhammad yang diikutkan di lomba ini akan dipasang di kantornya di gedung parlemen Belanda.
Protes atas lomba ini juga dilayangkan Pemerintah Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seperti dikutip dari Viva.co.id, Jumat 31 Agustus 2018 menggambarkan lomba kartun Nabi Muhammad ini `tindakan provokatif`.
"Ini merupakan tindakan provokatif dan tidak bertanggungjawab," kata Menlu Retno.
"Kegiatan tersebut membahayakan upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan toleransi antaragama dan peradaban," tambah Retno.
Sementara itu di Pakistan, rencana lomba itu menimbulkan gelombang protes di sejumlah kota termasuk di Islamabad, Lahore, Karachi.
Dalam pembicaraan dengan Menlu Blok, Menlu Pakistan yang baru, Shah Mahmood Qureshi, mengatakan lomba kartun Nabi Muhammad `tidak ada bedanya dengan tindakan menyebarkan kebencian dan intoleransi`.
Qureshi mengatakan lomba ini akan melukai perasaan warga Muslim di seluruh dunia.
Ia mengatakan dirinya membawa masalah ini ke masyarakat internasional dan sejumlah pemimpin negara.
"Kami sudah mengontak PBB, juga Uni Eropa," kata Qureshi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda mengatakan bahwa pemerintah Belanda tidak mendukung rencana Wilders.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengatakan, "Mereka tak paham, mereka sangat melukai perasaan kami ketika mereka melakukan tindakan seperti itu."
Sejumlah pihak di Pakistan akan menggelar demonstrasi menentang rencana Wilders.
Sedangkan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan dirinya `tidak melihat hal-hal positif dari rencana Wilders`, namun kalangan oposisi, seperti dilaporkan kantor berita Reuters mengatakan Wilders `hanya menggunakan hak kebebasan berpendapat yang dijamin oleh undang-undang`.
"Semua pihak berkewajiban untuk senantiasa memegang teguh prinsip toleransi untuk saling menghormati," katanya.
Dikatakan pula dirinya sudah berkomunikasi dengan Menlu Belanda, Stephanus Abraham Blok, untuk menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan mengecam rencana kontes kartun Nabi Muhammad tersebut.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id