Mata Uang Ambruk, Harga Tisu di Venezuela 2,6 Juta

Uang-Boliviar-ambruk.jpg
(Reuters)

RIAUONLINE,VENEZUELA - Inflasi di Negara Venezuela makin menggerus nilai mata uang mereka, Boliviar. Dimana nilai inflasi tahun ini, menurut perkiraan IMF akan mencapai 1.000.000% (satu juta persen!).

Dikutip dari BBC Indonesia, Jumat 24 Agustus 2018, pada awal pekan ini, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menerbitkan mata uang baru untuk mengendalikan inflasi negara itu.

Mata uang Bolivar Venezuela begitu ambruk nilainya jadi hampir tidak berharga, menyusul kemerosotan ekonomi yang parah. Nilai US$1 kini bisa setara lebih dari 6,3 juta Bolivar (sekali lagi: itu untuk hanya satu dolar AS, yang setara paling mahal Rp14.500).

1 Kg Beras harganya 2,5 juta

Nilai Bolivar Venezuela yang begitu rendah itu akan membuat warganya harus menyiapkan bertumpuk-tumpuk uang kertas untuk berbelanja.

Untuk menunjukkan sejauh hiperinflasi telah mencengkeram negara ini, fotografer Reuters Carlos Garcia Rawlins membuat berbagai foto. Foto ini menggambarkan harga makanan sehari-hari dan barang-barang rumah tangga yang disandingkan dengan jumlah uang yang dibutuhkan untuk membelinya.

Misalnya untuk berbelanja satu kilogram daging, harganya mencapai 9.500.000 (9 juta) Boliviar. Bisa dibayangkan, uang tersebut tak akan bisa masuk ke dompet karena saking banyaknya.

1 Kg tomat harganya 5 juta



Daging ayam seberat 2,4kg di ibukota, Caracas, harganya setara US$2,22, atau Rp 32.000. Namun dalam mata uang Bolivar Venezuela, harganya 14,6 juta Bolivar.

Kamis lalu, harga satu gulung tisu toilet adalah sebesar 2.600.000 (2,6 juta) Bolivar. Padahal kualitas bahan kertas untuk membuat tisu jauh di bawah uang kertas.

Anda perlu 3 juta Bolivar untuk membeli 10 buah wortel ini -yang padahal dalam mata uang rupiah, kurang dari Rp7.500.

Orang-orang Venezuela telah menimbun persediaan sembako di rumah-rumah mereka, sebelum pemberlakuan mata uang baru, karena cemas bahwa sistem perbankan yang sarat beban dan membingungkan bisa membuat perdagangan mustahil terjadi dan barang-barang bisa langka.

Nah, bagaimana dengan 1kg beras? Anda bisa memperolehnya dengan harga 2,5 juta Bolivar (sekitar Rp6.000).

Alicia Ramirez, 38 tahun, seorang karyawati kantoran, berbicara kepada Reuters di sebuah supermarket di kota Maracaibo, di bagian barat negeri itu.

"Saya datang untuk membeli sayuran, tetapi saya pulang saja karena tidak mau mengantre sepanjang itu. Orang-orang menjadi sinting," tandasnya.

Untuk membeli sebungkus pembalut keperluan perempuan, Anda membutuhkan uang 3,5 juta Bolivar (yang kalau dirupiahkan, setelah dikonversi ke dolar Amerika terlebih dahulu, sekitar Rp8.000)

Harga sekilo tomat? Bisa mencapai 5 juta Bolivar (atau sekitar Rp11.000).
Contoh lagi, untuk satu kilogram keju yang dengan Dolar Amerika bisa dibeli dengan 2,5 dolar, atau sekitar Rp20.000, Anda perlu membawa uang Venezuela sebanyak 7,5 juta Bolivar.

Tulisan ini sudah terbit di BBC Indonesia dengan judul "Mata uang Venezuela ambruk: Kertas tisu dijual 2,6 juta, daging ayam 14,6 juta"

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id