Mungkinkah Perang Segera Pecah Antara Iran dan AS?

Presiden-AS-Donald-Trump-dan-Presiden-Iran-Hassan-Rouhani.jpg
(VOA Indonesia/AP)


RIAU ONLINE - Perang kata-kata antara Iran dan Amerika Serikat jelang tenggat waktu 4 Agustus atas penerapan putaran pertama sanksi baru AS terhadap Iran. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari beberapa komentator Timur Tengah, mingkinkah konflik akan pecah antara kedua negara ini?

Mata uang Iran, Riyal, juga jatuh ke rekor terendah dengan nilai 95.000 terhadap dolar, anjlok lebih dari setengah sejak awal tahun, hal ini menekan pemerintah untuk melakukan sesuatu.

Presiden Iran, Hassan Rouhani memicu spekulasi terkait reaksi Iran atas sanksi itu, ketika mengatakan pada akhir pekan perang antara Iran dan AS "akan menjadi perang terhebat dari semua perang," dan bahwa "perdamaian dengan Iran akan menjadi yang terpenting dari semua perjanjian perdamaian," membiarkan pintu terbuka untuk kedua pilihan itu.

Iran juga menyatakan pihaknya memberi waktu hingga 6 Agustus bagi negara Eropa yang menandatangani kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) untuk menemukan cara yang memungkinkan Iran melanjutkan ekspor sebagian minyaknya.

Presiden AS Donald Trump yang tak mau kalah, memasuki perang kata-kata ini dalam cuitannya di Twitter dengan memeperingatkan Iran untuk “jangan pernah mengancam Amerika lagi atau Anda akan menderita akibat seperti yang pernah dialami sedikit negara dalam sejarah sebelumnya," seperti dilansir dari VOA Indonesia, Kamis, 26 Juli 2018.



Mantan Presiden Iran, Abolhassan Bani-Sadr mengatakan kedua pemimpin telah memasuki tahap perang kata-kata, "karena tidak memiliki strategi nyata, hanya permainan dan retorika kekanak-kanakan. Jika salah satu dari mereka memiliki solusi," tegasnya, "seharusnya kita sudah tahu sekarang."

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id