RIAUONLINE - Sebanyak 44 di berbagai lokasi di Jepang dinyatakan tewas akibat hantaman cucaca panas yang sangat ekstrim di daerah itu. Sebelas diantaranya mengalami kritis pada Sabtu, kata Kyodo News sebagaimana dikutip CNN. Menurut laporan itu, suhu bertahan di sekitar 38 derajat celsius di pusat Tokyo, Senin (23/7). Korban tewas berlangsung sejak 9 Juli lalu.
Badan Meteorologi Jepang telah memperkirakan temperatur ekstrem--melebihi 35 derajat--untuk sebagian besar Honshu, Shikoku dan Kyushu. Hanya bagian utara Hokkaido yang aman dari fenomena ini.
Pada Minggu, suhu di siang hari mencapai 39,5 derajat di Nagoya, pusat Jepang, hampir menyentuh rekor tertinggi di kota tersebut dan 10 derajat lebih tinggi dari suhu musim panas rata-rata.
"Potensi sakit karena panas lebih tinggi dari biasanya," kata badan meteorologi. Institusi itu juga mengimbau warga untuk melakukan sejumlah langkah, termasuk meminum banyak air, menjauhi sinar matahari langsung dan menggunakan pendingin ruangan.
Menurut analis AccuWeather, Joel N Myers, jumlah kematian "kemungkinan sudah mencapai ratusan" meski angka resmi ada di puluhan. Menurutnya, kemungkinan masih akan ada lebih banyak korban jiwa setelah ini.
"Orang tua dan mereka yang mempunyai kondisi terdahulu, seperti asthma dan gagal jantung, kemungkinan mengalami penurunan kondisi karena cuaca," kata dia.
"Kelelahan karena panas dan stroke, dehidrasi, migrain, kurang tidur dan pergantian suasana hati bisa terjadi karena bahaya panas. Data menunjukkan lebih banyak orang terlibat dalam kecelakaan karena panas."
Artikel ini lebih dulu tayang di CNN Indonesia dengan judul: Suhu 40 Derajat, Puluhan Orang Tewas di Jepang