(AP Photo)
Jumat, 6 Juli 2018 20:16 WIB
(AP Photo)
RIAUONLINE - Proses evakuasi terhadap 12 pemain bola di Thailand yang terjebak di gua, belum berhasil dilakukan. Bahkan, proses ini justru menewaskan seorang penyelam yang hendak melakukan evakuasi.
Komandan SEAL Laksamana Arpakorn Yuukongkaew seperti dikutip dari DW.com, Jumat 6 Juli 2018 mengungkapkan, penyelam tersebut meninggal dunia, dalam upaya penyelamatan 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola yang terperangkap di dalam gua di Thailand.
Ia adalah Samarn Poonan, mantan anggota angkatan laut elit Thailand (SEAL). Samarn meninggal dunia pada hari Kamis, 6 Juli 2018 malam saat ia bekerja di bawah air di kompleks gua.
"Kami tidak akan membiarkan kematiannya sia-sia. Kami akan melanjutkan usahanya," ujar Komandan SEAL Laksamana Arpakorn Yuukongkaew.
Sebelumnya, Samarn bekerja dengan mitranya menempatkan tangki oksigen dalam sebuah bagian di gua itu gua. Ketika mereka kembali, Samarn terjatuh di sekitar 1,5 km dari pintu masuk gua.
"Begitu misinya berakhir, dia kembali, tetapi di tengah perjalanan kembali, temannya menemukan Samarn terjatuh dan mencoba memompa jantungnya, tetapi nyawanya tidak bisa terselamatkan," jelasnya.
Baca Juga
Kematian penyelam itu juga menyoroti risiko bagi para anak-anak yang terperangkap dalam gua, yang tidak memiliki pengalaman menyelam, jika pihak berwenang memutuskan mereka harus berusaha berenang keluar dari gua yang banjir.
"Anggota angkatan laut SEAL saja meninggal tadi malam. Bagaimana dengan bocah 12 tahun yang melakukannya?" Kata Rafael Aroush, seorang warga Israel yang tinggal di Thailand dan menjadi sukarelawan di lokasi tragedi tersebut.
"Akan ada hujan dan banyak hal bisa menjadi tidak sesuai harapan. Saya tidak ingin mengatakannya, tapi itu bisa menjadi malapetaka," katanya lebih lanjut.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menyatakan belasungkawa atas kematian Samarn tetapi itu tidak akan menghalangi tim penyelama untuk terus berusaha, ujar juru bicaranya. "Pihak berwenang belum kehilangan keberanian karena insiden ini," tandas Thassada Thangkachan pada wartawan di Bangkok.
Berkurangnya kadar oksigen di gua dan perkiraan akan turunnya hujan yang lebih lebat telah menambah tekanan pada pihak berwenang untuk menyusun rencana penyelamatan.
Tim penyelamat, termasuk tim internasional, sedang mempertimbangkan cara-cara lain cara-cara untuk membawa kelompok itu keluar sebelum hujan lebat melanda negeri itu minggu depan yang dikhawatirkan dapat menghambat operasi penyelamatan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id