Ini Pesan Maaf Mantan PM Najib Razak untuk Rakyat Malaysia

Najib-Razak2.jpg
(CNN Indonesia/REUTERS/Lai Seng Sin)

 

RIAU ONLINE - Mantan Perdana Menteri Najib Razak menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Malaysia terkait penangkapannya atas dugaan keterlibatannya dalam skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Permintaan maaf itu, Najib sampaikan melalui rekaman yang diposting di akun Twitter resminya, di malam usai penangkapannya.

"Rakyat Malaysia yang saya kasihi, sekiranya saudara-saudari mendengar pesan ini, artinya tindakan telah diambil atas saya, saya ingin memohon ampun dan maaf kepada rakyat Malaysia," kata Najib, melansir CNN Indonesia, Rabu, 4 Juli 2018.

"Rakyat Malaysia berhak mendapatkan pimpinan yang terbaik," tambah dia.

"Saya sudah lakukan sedaya upaya saya, namun saya sadar itu tidak cukup, karena saya akui ada banyak kelemahan," katanya.

Melalui postingan pesan tersebut pula, Najib menyatakan bahwa segala tuduhan yang disampaikan tidak semuanya benar.

"Ya memang saya tidak sempurna, seperti manusia biasa. Namun percayalah, apa yang dituduh ke atas saya, dan keluarga tidak semuanya benar," kata Najib.



"Memang rumah kami digeledah selama berhari-hari. Memang, saya diperiksa, dan ada barang yang disita. Namun, semuanya ini belum konklusif," papar Najib.

Dalam rekaman itu, tampak Najib bersama istrinya, Rosmah Mansor tertidur di kursi.

Baca Juga Mantan PM Malaysia Resmi Ditahan Komisi Anti Korupsi

Di rekaman tersebut, Najib menyebut banyaknya berita palsu.

"Ada banyak berita, gambar yang tersebar bersifat kabar angin, palsu, putar belit dan fitnah," kata Najib.

Dia menegaskan dirinya belum mendapat kesempatan untuk membela diri, dan akan membiarkan penyelidikan berjalan.

"Biarlah pemeriksaan dijalankan dulu, saya belum berpeluang untuk mempertahankan diri saya," kata Najib.

Najib juga mengakui kekalahannya dalam pemilihan umum Malaysia yang lalu, dan menghormati keputusan rakyat. Dikatakannya, saat ini ia dan keluarga tengah menghadapi cobaan hidup.

Najib didakwa empat tuduhan di Pengadilan Kuala Lumpur, Malaysia, hari ini. Dia telah tiba dan mendengarkan tuntutan.

Kasus 1MDB telah merongrong Najib sejak pertama kali mencuat sekitar 2015 lalu. Saat itu, The Wall Street Journal edisi Agustus 2015 memuat artikel berisi dugaan aliran dana sebesar US$700 juta ke rekening pribadi Najib dari 1MDB. Najib berulang kali membantah tuduhan dan bahkan sempat berencana menggugat surat kabar Amerika Serikat itu.