RIAUONLINE - Malaysia akan menghentikan proyek kereta api berkecepatan tinggi Kuala Lumpur-Singapura (HSR). Hal itu disampaikan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam konferensi pers.
Menurut Mahathir, proyek tersebut tidak menguntungkan negaranya.
"Ini adalah keputusan akhir, tapi akan membutuhkan waktu karena kami memiliki perjanjian dengan Singapura," terang PM ke-7 Malaysia tersebut seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (29/5/2018).
"Itu tidak menguntungkan. Akan menghabiskan banyak uang. Kami tidak akan menghasilkan uang sama sekali dari penetapan ini. Itu hanya sebuah trek pendek..."
Mahathir mengatakan akan membahas masalah ini dengan Singapura.
Konfirmasi PM Malaysia itu datang setelah dalam wawancaranya dengan Financial Times ia mengatakan bahwa langkah menghentikan proyek HSR diperlukan untuk "menghindari dinyatakan bangkrut".
"Kita perlu menyingkirkan sejumlah proyek yang tidak perlu, misalnya kereta api berkecepatan tinggi, yang akan menghabiskan biaya 10 miliar ringgit (USD 28 miliar) dan tidak menghasilkan satu sen pun. Itu juga akan disingkirkan," kata Mahathir kepada Financial Times.
Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng pekan lalu mengatakan bahwa total utang pemerintah melebihi 1 triliun, dengan skandal 1MDB sebagai salah satu kontributor utama.
Berita ini terbit lebih awal di Liputan6.com dengan judul: Malaysia Batalkan Proyek Kereta Cepat Kuala Lumpur-Singapura