Tentara Suriah menembakkan rudal pencegat untuk menghalau serangan koalisi negara Barat di Damaskus, Sabtu (14/4).
(LIPUTAN6.COM/AP)
RIAU ONLINE, JAKARTA - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengajak pemerintah Indonesia bergabung dengan Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS) dalam memerangi penggunaan senjata kimia oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Kami ingin Indonesia bergabung dengan kami untuk membuat Assad mempertanggungjawabkan tindakannya yang telah menyalahgunakan Konvensi Senjata Kimia Internasional dan menyalahgunakan senjata kimia terhadap rakyat Suriah," ucap Malik usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis, 19 April 2018.
Malik berharap agar Indonesia mau bekerja sama dengan ketiga negara tersebut untuk menegakkan konvensi tersebut, sambil mengingatkan bahwa Indonesia sudah resmi menjadi anggota Dewan Eksekutif Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW, Organisasi Larangan Senjata Kimia) pada Desember 2017 lalu sehingga Indonesia seharusnya turut berperan dalam kasus penggunaan senjata kimia di Suriah.
Selain itu, Malik pun berharap agar komunitas internasional memberikan akses terbuka kepada tim pencari fakta independen internasional OPCW ke kota Douma, Suriah, dalam rangka mendalami kasus penggunaan senjata kimia tersebut.
"Kami perlu mengumpulkan semua bukti, kesaksian, dan video di Douma. Kami khawatir bukti di Douma telah dirusak," ucap Malik, melansir Anadolu Agency.
Sampai hari ini, tim pencari fakta independen internasional OPCW masih dilarang masuk Douma.
Sementara itu, Menteri Retno pada Sabtu pekan lalu sudah menyampaikan keprihatinannya atas situasi di Suriah dan mengimbau agar semua pihak menahan diri dan mencegah agar situasi di sana tidak memburuk.
Menteri Retno juga menekankan agar konflik Suriah diselesaikan melalui negosiasi dan cara-cara damai.
Rezim Suriah diduga telah melancarkan serangan senjata kimia di kota Douma, Suriah, pada 7 April 2018 dan menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai ratusan lainnya.
Sebagai balasannya, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis melesatkan sejumlah rudal ke Suriah pada Sabtu pekan lalu.
Namun Presiden Assad membantah tuduhan yang menudingnya sebagai dalang di balik serangan senjata kimia itu.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id