Benarkan Usir 2 Diplomat Rusia, Tapi Australia Bantah Boikot Piala Dunia 2018

Menlu-Australia-Julie-Bishop.jpg

RIAU ONLINE, SYDNEY - Pemerintah Australia mengusir dua diplomat Rusia dari negaranya, sebagai tanggapan serangan racun saraf terhadap mantan mata-mata Rusia di Inggris beberapa waktu lalu.

Langkah tersebut mengikuti keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengusir 60 diplomat Rusia, serta sikap serupa dari negara barat lainnya. Totalnya ada lebih dari 100 diplomat Rusia yang harus pulang ke negaranya. Ini adalah pengusiran diplomat terbesar sejak perang dingin.

Lalu bagaimana dengan ajang Piala Dunia 2018 yang sebentar lagi digelar?

Dikutip dari VOA Indonesia, Rabu, 28 Maret 2018, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengklarifikasi pernyataan sebelumnya yang menyebutkan Australia akan boikot Piala Dunia 2018.

"Pemerintah Australia tidak mempertimbangkan untuk memboikot Piala Dunia," kata Bishop kepada wartawan di Canberra seperti dikutip Reuters.

"Ketika saya ditanya tentang hal itu kemarin saya mengacu pada fakta bahwa Inggris, misalnya, mengejar opsi untuk mengumumkan bahwa Keluarga Kerajaan tidak akan menghadiri Piala Dunia, tetapi Australia tidak mempertimbangkan boikot," jelasnya.



Federasi Sepak Bola Australia juga mengatakan sejauh ini Piala Dunia 2018 masih akan berjalan sesuai rencana.

"Semua tim yang masuk kualifikasi, termasuk tim Inggris, akan berpartisipasi dalam turnamen FIFA ini dan kami berniat untuk mengikuti," kata Federasi Sepak Bola Australia mengatakan dalam pernyataan melalui email. (1)

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id