(Reuters)
Selasa, 13 Februari 2018 15:20 WIB
(Reuters)
RIAU ONLINE, MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sering kali menjadi sorotan karena pernyataannya yang keras dan aksinya yang terkesan vandalisme. Kali ini, ia kembali lagi mengeluarkan penyataan tersebut.
Duterte memerintahkan kepada tentara Filipina untuk menembak pemberontak perempuan di bagian vagina atau alat kelamin mereka. Pria pernah menjabat sebagai Wali Kota Davao itu sengaja meminta Angkatan Bersenjata Filipina untuk menargetkan perempuan dalam konflik.
"Beritahu kepada mereka, ada perintah baru. Kami tidak akan membunuhmu, kami hanya akan menembak vagina Anda. Jika mereka tak punya vagina, mereka menjadi tidak berguna," kata Duterte yang dikutip dari Viva.co.id, Selasa, 13 Februari 2018.
Seperti dirilis Washington Post, Kantor Komunikasi Kepresidenan memasukkan pernyataan Duterte dalam transkrip resmi sebuah acara, dimana Duterte akan menyampaikan sambutannya. Dalam transkrip tersebut, kata vagina diganti dengan tanda hubung.
Selama ini, Duterte juga kerap merendahkan dan mengancam wanita. Namun, saat ditanya terkait perintah itu, ia bersikeras bahwa hal itu hanya lelucon belaka. Bahkan, Juru Bicara Presiden Duterte, Harry Roque, bahkan menuduh para aktivis wanita terlalu bereaksi berlebihan terhadap komentar Presiden tersebut.
Pernyataan Duterte itu, kemudian tersebar dan menjadi viral dengan cepat. Akhir pekan ini, kelompok feminis dan hak asasi manusia mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan mereka atas pernyataan mantan Wali Kota Davao tersebut.
"Pernyataan jahat Duterte secara terbuka mendorong kekerasan terhadap perempuan dan selanjutnya menegaskan dirinya sebagai figur macho-fasis yang paling berbahaya di pemerintahan saat ini," kata seorang perwakilan untuk Gabriela, sebuah organisasi feminis di negara itu. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id