RIAU ONLINE - Memasuki tahun baru, cuaca dingin yang ektrim masih terus menyelimuti pesisir timur Amerika Serikat (AS). Cuaca dingin yang dipicu fenomena Topan Bom ini menyebabkan suhu dingin mencapai minus 50 derajat Celcius.
Topan Bom ini merupakan siklon musim dingin dahsyat membawa badai salju dan kondisi berangin dingin dan beku. Suku ekstri ini juga menjadi salah satu faktor lumpuhnya berbagai aktivitas warga serta menelan korban tewas di beberapa daerah di Amerika Serikat dan Kanada kawasan timur laut.
Namun ternyata, tak hanya manusia saja yang terkena dampak topan bom tersebut. Sejumlah hewan yang berada di kawasan ikut merasakan temperatur dingin ekstrem yang dipicu oleh siklon musim dingin tahunan itu.
Seperti dikutip dari Liputan6.com, Sabtu 5 Januari 2018, beberapa ekor hiu ditemukan terdampar dalam kondisi membeku sepenuhnya di daratan timur Amerika Serikat.
The Atlantic White Shark Conservancy (AWSC) mengatakan bahwa mereka menemukan tiga Hiu Rubah (Thresher Shark) yang tersapu dari Laut Atlantik dan terdampar di sebuah pantai di Negara Bagian Massachusetts dalam tiga hari terakhir.
Dua yang pertama mati akibat 'serangan dingin (cold shock)'. Sedangkan yang terakhir ditemukan dalam kondisi yang benar-benar beku. Bahkan AWSC menyebut predator laut yang beku itu sebagai 'es hiu'.
Ketiganya kemudian diangkut keluar dari pantai untuk dicairkan, agar ilmuwan dari Dinas Perikanan, National Oceanic and Atmospheric Administration Amerika Serikat (NOAA) mampu melakukan bedah otopsi terhadap bangkai hewan tersebut.
Bukan hanya hiu yang terdampak pada temperatur dingin ekstrem yang tengah melanda pesisir pantai timur Amerika Serikat. Namun juga sejumlah hewan reptil, khususnya yang berada di Negara Bagian Florida.
Sejumlah pengguna media sosial mengunggah beberapa foto yang menunjukkan beberapa ekor Iguana hijau terlihat kaku membeku kedinginan di Florida selatan.
Iguana hijau, yang umum ditemukan di pinggiran kota Miami, Florida selatan, terlihat terbaring kaku di lantai. Menurut sejumlah unggahan foto warganet.
Reptil berdarah dingin itu terlihat lesu, jatuh dari tempat bertenggernya dan terbujur kaku ketika suhu di kawasan mencapai sekitar minus 10 derajat Celcius.
Dinas pengendali hewan setempat mengimbau agar warga tak menyentuh atau memindahkan Iguana yang sejatinya masih hidup tersebut. Karena, mereka mungkin merasa terancam dan bisa menggigit. Gigitan reptil tersebut diketahui mampu melukai manusia.
Hewan yang membeku bukanlah satu-satunya fenomena alam yang aneh yang muncul akibat topan bom yang tengah melanda kawasan.
Cuaca ekstrem tersebut telah memicu fenomena aneh yang dijuluki sebagai 'Ombak Lautan Slurpee', di mana air laut mengalami perubahan konsistensi serupa es serut yang menggulung-gulung ke pantai.
Ombak unik itu dilaporkan oleh Jonathan Nimerfroh, penduduk asal Nantucket, AS, saat ia dan teman-temannya menerjang laut dingin untuk berselancar di Pantai Nobadeer.
Dari Maine hingga Florida, setiap negara bagian yang berada di pesisir Pantai Timur mengeluarkan peringatan atas dampak badai musim dingin.
Di Tallahassee, Florida, seorang warga bernama Ernst Beliard mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat salju selama 21 tahun berada di sana. Hal tersebut dibenarkan oleh ahli meteorologi Michael Guy, yang mengatakan bahwa tak ada hujan salju terukur sejak 1989.
Kondisi luar biasa dingin yang menerjang Florida membuat Florida State University dan Flordia A&M University ditutup pada 3 Januari 2018.
Taman air Orlando juga terpaksa ditutup dan mendorong pihak berwenang untuk membuka belasan tempat penampungan darurat. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id