Ironis, Tren Bunuh Diri Melanda Pengungsi Muda Afghanistan

Pengungsi-asal-afghanistan.jpg
(VOA Indonesia)

RIAU ONLINE - Berada di lokasi pengungsian bisa memberikan tingkat stres yang tinggi. Ini tak bisa dielakkan, terlebih lagi bagi para pengungsi muda atau di bawah umum. Seperti yang terjadi di pengungsian di Baden, selatan Wina, Austria.

Pihak berwenang setempat tengah menyelidiki seorang anak yang merupakan seorang pengungsi asal Afghanistan yang ditemukan tewas. Diduga anak itu tewas dengan kemungkinan bunuh diri.

Seperti dikutip dari Suara.com, Senin, 20 November 2017, sejak setahun ini, anak itu tinggal di pengungsian di Baden bersama 6 saudaranya. Dia meninggal sehari setelah dibawa ke rumah sakit di ibu kota tersebut. Ombudsman Austria Guenther Kraeuter mengumumkan penyelidikan atas kematian anak laki-laki itu.

Sementara Media Austria melaporkan anak laki-laki tersebut tengah merawat saudara laki-lakinya yang berusia 23 tahun. Kematian anak laki-laki tersebut disebut salah satu perisiwa bunuh diri di kalangan pengungsi muda di Eropa.

Badan anak-anak PBB Unicef telah mengecam dunia yang kurang memperhatikan anak-anak migran di Eropa. Human Rights Watch memperingatkan Juli lalu Uni Eropa pun memperlambat pelayaran kapal pengungsi ke Yunani. Di sana juga terjadi bunuh diri.



Pada tahun 2015 ada sekitar 2,7 juta pengungsi Afghanistan. Merek mengungsi karena alasan perang di negaranya. Tingkat bunuh diri di kalangan remaja Afghanistan di Swedia dilaporkan melonjak menyusul berlakunya peraturan bunuh diri yang lebih ketat.

Selama Januari dan Februari tahun ini saja ada tujuh anak di bawah umur yang tidak didampingi dan mereka mencoba bunuh diri. Tiga di antaranya meninggal dunia.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id