RIAU ONLINE - Dukungan Indonesia bagi Suhu Rohingya tak hanya di mulut saja. Sebagai wujud nyata, Pemerintah Indonesia mengirimkan tenda untuk Rohingya di Bangladesh. Tenda itu pun telah rampung dibuat pada Kamis, 21 September 2017 kemarin.
Lokasi pemasangan tenda bantuan RI berada di Thaingkali, Ukhiya. Tenda tersebut mampu menampung sekitar 60.000 orang pengungsi Rohingya yang baru datang (3 sampai 7 hari terakhir).
"Hari ini (Kamis 21 September waktu setempat) tenda bantuan Indonesia telah dipasang di lokasi pengungsian," demikian disampaikan oleh Dubes RI untuk Bangladesh, Rina Soemarno dikutip dari Liputan6.com, Jumat, 22 September 2017.
"Bantuan Indonesia diharapkan dapat membantu meringankan beban para pengungsi yang telah sekian lama tidur beratapkan langit," imbuh Dubes Rina.
Cuaca yang cerah sejak pagi hari membuat pemasangan tenda di area pengungsi dari Rakhine State di Bangladesh berjalan dengan lancar.
Tenda yang dipasang ialah jenis refugee tent dari BNPB, mampu menampung 50 orang. Unit tersebut juga dilengkapi dengan ventilasi dan alas agar para pengungsi tidak tidur di atas tanah.
Barang bantuan lain yang masih terus didistribusikan ialah makanan siap saji dan family kit. Sejumlah pengungsi, khususnya wanita dan anak-anak diutamakan dalam pendistribusian bantuan tersebut.
Sedangkan Family kit terdiri dari sabun, shampoo, sikat dan pasta gigi, dan kotak P3K.
Sebanyak 74 ton bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat C-130 TNI AU. Pengiriman dilakukan pada 14, 15, 16, dan 18 September 2017.
Bantuan kemanusiaan tersebut berupa beras (30 ton), selimut (14.000), sarung (17.400) makanan siap saji (2490 paket), generator listrik (10 set) tenda besar (20 unit), tangki air fleksibel (10 unit), family kit (850 paket), pakaian (900 paket), gula pasir (1 ton), minyak goreng (325 boks), dan biskuit (2.000 boks).
Seluruh barang bantuan tersebut telah diserahkan secara simbolis kepada District Commisioner (DC) of Chittagong, Md. Zillur Rahman Chowdhury sebagai wakil Pemerintah Bangladesh pada 14 September