PERTANDINGAN voli pantai antara Tim Jerman melawan Jerman pada Olimpiade Rio 2016, menjadi perbincangan hangat sesama netizen.
(INTERNET)
RIAU ONLINE - Pertandingan bola voli pantai di Olimpiade Rio 2016 menampilkan hal berbeda saat dua tim berbeda budaya dan negara saling mengalahkan satu dengan lainnya.
Dua tim berbeda negara tersebut, juga menampilkan dua kostum yang berbeda juga. Tim Mesir mengenakan pakaian menutup seluruh tubuh lengkap dengan dengan hijabnya. Sedangkan lawannya, Jerman, memakai pakaian bikini, lazimnya di pantai.
Dua hal berbeda ini kemudian menjadi perbincangan hangat di media Eropa. Bagi media London Times ini adalah suatu "benturan budaya".
Baca Hal: Inilah Perjalanan Menantu Ustad Arifin Ilham Hingga Jadi Mualaf
Sedangkan Daily Mail "sebuah perbedaan budaya yang besar" di antara "yang ditutup" dan "jangan ditutup", dan the Sun memandang perbedaan ini bukannya "sangat besar" tetapi "kolosal".
Foto tim bola voli wanita Mesir melawan Jerman melanda internet, Senin, 8 Agustus 2016, sebagian orang memusatkan perhatian pada hal memisahkan para pemain. Sedangkan lainnya fokuskan diri pada hal yang menyatukan mereka.
PEBOLA voli pantai Mesir bersiap-siap menerima bola servis dari pemain Jerman dalam pertandingan Bola Voli Pantai di Olimpiade Rio 2016.
"Terlepas dari pertentangan antara hijab melawan bikini, seberapa besar 'benturan budaya' yang terjadi jika keduanya mempertandingkan bola voli pantai di Olimpiade?" demikian cuit kolumnis Ben Machell dilansir dari BBC Indonesia.
Wartawan CNN, Bill Weir, menggambarkannya di Twitter sebagai sebuah tes Rorschach Olimpiade, menanyakan, "Anda melihat satu benturan budaya atau kekuatan menyatukan olahraga?"
Klik Juga: Kagetnya Bule Australia Lihat Gembong PKI Kebal Peluru saat Eksekusi Mati
Hingga Olimpiade 2012, pemain bola voli pantai putri diwajibkan memakai bikini, dengan bagian bawahnya tidak lebih dari 7cm dari atas ke bawah di bagian pinggul, atau baju renang satu potong.
Australian Sports Commission mengecam International Volleyball Federation (FIVB) karena "memperkenalkan seragam untuk memusatkan perhatian kepada tubuh atlet bukannya alasan teknis, praktis atau perbaikan kinerja." Tetapi sejak tahun 2012 peraturan mengizinkan wanita memakai celana pendek, blus tangan pendek dan body suit.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline