RIAU ONLINE - Polisi Skotlandia menangkap dua pilot pesawat jet dari maskapai Canadian Air Transat sesaat sebelum lepad landing (Take Off). Kedua pilot tersebut dicurigai sedang mabuk dan diperintahkan hakim untuk ditahan.
Kedua pilot tersebut berumur 37 dan 39 tahun. Keduanya semula akan berangkat dari Glasgow, Skotlandia menuju Toronto, Kanada, dalam penerbangan lintas Atlantik, Senin, 18 Juli 2016.
Pesawat jet tersebut membawa hampir 250 penumpang. Usai ditangkap, kedua pilot itu mengajukan permohonan untuk dibebaskan. Namun, Selasa, 19 Juli 2016, hakim setempat menolak permohonan tersebut dan tetap diperintahkan untuk ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Sejak Diresmikan 2014, F16 Sudah Dua Kali Kejutkan Warga Riau
Juru bicara maskapai Canadian Air Transat mengakui penangkapan itu, dan mereka meminta maaf kepada para penumpang. Ia juga mengatakan kepada wartawan, penerbangan itu telah dijadwal ulang.
Para penumpang mengatakan kepada wartawan, dilansir dari VOAIndonesia.com mereka diberitahu pesawat jet A310 tidak bisa tinggal-landas karena "alasan operasional."
Menjelang Selasa pagi, banyak laporan dari penumpang yang mengeluh tentang penundaan lebih dari 20 jam, sebelum penerbangan baru membawa mereka ke tempat tujuan .
Klik Juga: Warga Pekanbaru Berhamburan Keluar Rumah dengar Suara Ledakan Pesawat F16
Tapi dua komentator televisi Kanada yang ikut dalam pesawat itu mengatakan, mereka "bersyukur dan sangat berterima kasih" kepada siapapun yang melaporkan kecurigaan mereka kepada para pejabat. Pembawa acara TV, Colin McAllister dan Justin Ryan menulis di Twitter bahwa mereka "bersyukur" penerbangan itu dibatalkan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline