Warga Desa Ini Hidup Tanpa Pintu dan Kunci

Pintu.jpg
(BBC INDONESIA/Swati Jain)

RIAU ONLINE - Pernahkah anda membayangkan sebuah perkampungan dengan rumah-rumah tanpa pintu dan kunci?

 

Namun, hal itu bisa ditemukan di Kampung Shani Shingnapur di negara bagian Maharashtra, India. Para penduduknya sangat meyakini bahwa desa mereka jauh dari ancaman tindakan-tindakan kejahatan.

 

Mereka meyakini, desa mereka dilindungi oleh Dewa Shani atau Dewa Saturnus.

 

Menurut legenda 300 tahun lalu, setelah hujan lebat dan banjir, sebuah lempeng batu hitam besar ditemukan di tepi Sungai Panasnala yang dulu melintasi desa. Saat warga menyentuh batu berukuran 1,5 meter itu dengan tongkat, mengucur darah dari batu tersebut.

 

Saat tengah malam, Dewa Shani melalui mimpi penduduk desa mengatakan bahwa batu itu adalah pujaan dan memerintahkan agar menyimpan lempeng batu untuk ia tinggal.

 

Namun ada satu syarat yang harus dipenuhi penduduk desa, Shani meminta agar batu dan kesaktiannya tidak boleh ditutup, sebab dia harus bisa mengamati desa tanpa halangan. Kemudian sang Dewa, memberkati para pemuka desa dan berjanji akan melindungi warga desa dari bahaya.

 

Shani Shinghapur



 

Kemudian, penduduk desa menempatkan lempeng batu di sebuah lantai tak beratap di tengah desa dan memutuskan untuk melepas pintu dan kunci yang tidak mereka butuhkan lagi.

 

Sebagaimana dilansir dari BBC Indonesia, tradisi itu diteruskan hingga beberapa generasi.

 

Biasanya penduduk hanya menaruh potongan papan di pintu agar anjing jalanan tidak masuk ke dalam rumah. Bahkan, mereka meninggalkan perhiasan dan uang begitu saja. Kamar mandi umum di alun-alun desa juga hanya ditutup dengan tirai.

 

Kantor polisi yang baru dibuka September 2015 lalu hingga saat ini belum menerima satu laporanpun dari penduduk yang tidak punya pintu.

 

Shani Shingnapur

 

Penduduk desa tak terlalu peduli dan tak meminta tetangga untuk menjaga rumah saat mereka bepergian. Mereka meyakini pencuri akan langsung menerima hukuman menjadi buta dan orang yang tak jujur akan menanggung kutukan selama tujuh setengah tahun.

 

Anehnya, saat ada penduduk yang memasang pintu di rumahnya, orang itu langsung menderita kecelakaan.

 

Meski Shani Shingnapur bebas dari pencurian selama berabad-abad, pada 2010 lalu seorang pengunjung mengaku kecurian barang-barang dan uang senilai 35.000 rupee atau sekitar Rp7 juta dari dalam mobilnya. Namun, laporan itu tidak diproses karena warga meyakini pencurian terjadi bukan di dalam kampung mereka.

 

Seiring berjalannya waktu, beberapa penduduk mulai mempertanyakan tradisi lama itu dan meminta gram-panchayat atau dewan pemerintah setempat untuk memasang pintu dan kunci demi keamanan keluarga mereka.

 

Namun, masih banyak penduduk desa yang berharap tradisi tersebut dilanjutkan dan desa bisa terus dilindungi sampai berabad-abad.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline