RIAU ONLINE - Presiden Filipina. Benigno Aquino bersumpah akan meluncurkan serangan militer kepada kelompok militan Abu Sayyaf.
"Sangat penting untuk menghentikan aktivitas kriminal Au Sayyaf," kata Aquino seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (28/4/2016).
Aquino merilis pernyataan tersebut setelah dieksekusinya seorang warga Kanada, Jihn Ridsdel yang diculik tujuh bulan lalu dari kapal pesiar.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Sulit Menangani Kasus Penyanderaan
"Pembunuhan itu dimaksudkan untuk meneror seluruh penduduk warga kita. Abu Sayyaf pikir mereka bisa menanamkan rasa takut dalam diri kita. Seabliknya, mereka telah membangkitkan kita untuk menegakkan keadilan," kata Aquino.
"Kami selalu terbuka untuk pembicaraan dengan orang-orang yang menginginkan perdamaian, tetapi mereka yang melakukan kekejaman, negara akan mengeluarkan kekuatan penuh," lanjutnya.
Abu Sayyaf juga diyakini menahan pengamat fauna Belanda setelah menculiknya dari sebuah pulau selatan Filipina pada 2012 lalu, serta 18 anak buah kapal Indonesia dan Malaysia yang diculik pada bulan lalu.
KLIK JUGA: PM Kanada Marah Besar Warganya Dieksekusi Abu Sayyaf
Menurut Aquino, para tawanan berada di bawah kendali Radullan Sahiron, salah satu pendiri Abu Sayyaf yang diketahui setelah kehilangan satu lengannya dalam pertempuran melawan militer.
Ia mengatakan Sahiron telah dikonsolidaikan pasukannya di sekitar Sulu, sebuah kepulauan berpenduduk Muslim sekitar 1.000 kilometer dari Manila.
Meskipun para pemimpin Abu Sayyaf telah berjanji setia kepada ISIS, analis mengatakan bahwa mereka hanya fokus pada penculikan untuk mendapatkan uang tebusan. Abu Sayyaf telah mendapatkan jutaan dolar dari penculikan orang asing dan penduduk setempat sejak awal 1990-an.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline