Filipina: Bayar Tebusan ke Abu Sayyaf Tumbuhkan Praktik Penculikan

Kelompok-Abu-Sayyaf.jpg
(BBC INDONESIA/GETTY)

 

RIAU ONLINE - Untuk menghentikan 'industri' penculikan yang muncul setelah serangkaian penyanderaan terhadap 10 anak buah kapal Indonesia dan Malasia. Filipina menghimbau agar tidak melakukan pembayaran uang tebusan kepada kelompok Abu Sayyaf maupun militan lainnya.

 

"Angkatan bersenjata terus mendorong semua orang untuk mengikuti kebijakan no ransom policy dari pemerintah," kata juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/4/2016).

BACA JUGA: Abu Sayyaf Umumkan Batas Waktu Tebusan Lewat Video

 

Pernyataan ini muncul setelah adanya laporan dari media yang mengutip pernyataan menteri Indonesia tentang uang tebusan untuk 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera Abu Sayyaf yang akan dibayarkan dengan uang dari perusahaan.



 

Militer Filipina ingin mencegah semakin tumbuhnya praktik penculikan yang meminta tebusan. Sebab menurutnya, jika uang tebusan dibayarkan maka akan memperkuat pemberontak untuk melakukan penculikan dengan tebusan.

KLIK JUGA: Lagi, 4 Anak Buah Kapal Indonesia Diculik

 

Sebelumnya, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menyatakaan bahwa perusahaan siap untuk membayar uang tebusan sebesar 50 juta peso atau Rp 15 miliar untuk membebaskan WNI yang disandera sejak akhir Maret lalu.

 

Padilla mengatakan saat ini tengah berlangsung operasi untuk menyelamatkan para tawanan. "Keamanan korban penculikan adalah perhatian utama kami," ujarnya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline