Di Yaman, Bocah 10 Tahun Turut Angkat Senjata Melawan Konflik

Tentara-anak-anak.jpg
(MOHAMMED HUWAIS/AFP/Getty Images)

RIAU ONLINE - Di Yaman, anak-anak berusia 10 tahun mengangkat senjata yang ukurannya hampir setinggi mereka. Mereka terpaksa turut berjuang dalam konflik yang tidak pernah mereka pahami.

 

Awal tahun 2016, UNICEF memperkirakan bahwa sepertiga dari tentara yang terlibat perang saudara brutal di negara Timur Tengah adalah anak-anak.

 

Ini adalah tragedi yang sepertinya tidak akan berakhir dalam waktu singkat.

 



Pemberontak Houthi dan milisi berjuang atas nama yang diakui secara internasional Presiden Abdullah Mansour Hadi telah melakukan perekrutan pada anak-anak.

 

Di negara ini tengah terjadi gencatan senjata api UN. Bangsa di sini telah hancur akibat kekacauan yang terjadi pada September 2014, saat pemberontak Syiah Houthi menyerbu ibukota Sanaa.

 

Tahun lalu saja, sekitar 900 orang tewas dan perekrutan pejuang anak-anak semakin meningkat hingga lima kali lipat. Sementara itu, UNICEF terus menyerukan untuk mengakhiri perekrutan pada anak-anak.

 

Dilansir dari Metro, dalam budaya Yaman, seorang pria berusia 14 atau 15 tahun dianggap sudah dewasa dan boleh mengangkat senjata. Tentara anak banyak yang ditugaskan di pos-pos pemeriksaan.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline