RIAU ONLINE - Sepuluh awak Indonesia sebuah kapal diculik militan Abu Sayyaf di Filipina pada akhir pekan lalu. Demikian disampaikan pemerintah Filipina di Manila pada Senin (28/3/2016) malam, seperti dikutip dari Reuters.
Dua pejabat militer Filipina mengatakan bahwa kelompok militan telah menuntut uang tebusan yang tidak disebutkan jumlahnya oleh pemilik kapal. Pejabat tersebut menolak menyebutkan namanya karena tidak memiliki wewenang untuk berbicara kepada media.
Awak kapal milik perusahaan Taiwan yang dibajak di dekat perbatasan Malaysia saat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Manila, Filipina.
Menurut para pejabat, awak kapal berhasil menghubungi pemilik kapal untuk menginformasikan bahwa kapal mereka telah dibajak. Tapi, lokasi tepat insiden pembajakan masih belum diketahui.
Pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap insiden itu.
Beberapa lembaga pemerintah Indonesia di sektor pelayaran dan keamanan serta pertahanan telah melakukan koordinasi.
Demikian disampaikan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, Laksamana Ade Supandi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
"Koordinasi penanganan kasus sedang dilakukan," ujarnya Ade.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa pada 15 Maret kapal Brahma 12 tengah berlayar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan menuju Filipina. Kapal itu bermuatan batubara.
Abu Sayyaf merupakan salah satu kelompok militan Islam di Selatan Filipina yang dikenal sering melakukan penculikan, pemenggalan kepala, pemboman dan pemerasan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Sumber: Reuters - CNN Indonesia