(VOA)
Minggu, 27 Maret 2016 12:36 WIB
(VOA)
RIAU ONLINE - Pemerintah China bereaksi keras terkait beredarnya surat terbuka yang menyerukan Presiden Xi Jinping mundur dari jabatannya. Beberapa orang dikabarkan hilang dan ditangkap terkait surat tersebut.
Wen Yunchao, aktivis internet asal China yang kini tinggal di New York mengaku tiga anggota keluarganya hilang sejak Selasa (21/3/2016) lalu. Hal itu terjadi setelah ia mengatakan bahwa pemerintah melecehkan keluarganya karena ia dicurigai menyebarluaskan surat terbuka tersebut.
Dilansir dari VOA Indonesia, Minggu (27/3/2016), Wen menyangkal terlibat dalam pembuatan atau penyebarluasan surat itu. Ia hanya mengaitkan surat itu dengan akun Twitternya setelah surat itu diterbitkan di China.
BACA JUGA : Tempat Pelacuran Dadap di Tangerang Bakal Jadi Pusat Kajian Islam
Surat terbuka yang dipasang oleh Wujie News pada 4 Maret lalu, bertepatan dengan hari pertama pertemuan tahunan para pejabat tinggi China. Dalam surat itu, Xi dipersalahkan atas “persoalan-persoalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di China” dan mendesak ia mengundurkan diri sesegera mungkin.
KLIK JUGA : Diduga Berselfie dengan Pelaku Serangan Bom Brussels, Foto Kanselir Ini Hebohkan Dunia Maya
Selain keluarga Wen, seorang wartawan, Jia Jia juga dilaporkan hilang dari bandara Beijing di hari yang sama ketika ia berupaya terbang ke Hong Kong. Kuasa hukumnya mengatakan kepada kantor-kantor berita Barat bahwa polisi “membawa” kolumnis itu setelah ia mengingatkan wartawan-wartawan lain supaya tidak mempublikasikan surat tersebut.
Dua editor dan dua teknisi dari situs itu juga dilaporkan telah ditangkap. Beberapa analis mengatakan meluasnya penyelidikan polisi menunjukkan bahwa tim penyelidik belum bisa menemukan sumber surat terbuka tersebut dan berada di bawah tekanan untuk bisa segera menemukannya.