Gara-gara Wawancara dengan Sean Penn, Gembong Narkoba Ini Akhirnya Tertangkap

Sean-Penn-Wawancara-Gembong-Narkoba-Meksiko-Guzman.jpg
(REUTERS)

RIAU ONLINE, MEKSIKO - Aksi aktor kawakan Hollywood, Sean Penn, yang melakukan wawancara dengan gembong narkoba asal Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman, membuat berang Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, seorang kandidat Presiden. 

 

Pasalnya, wawancara Sean Penn dilakukan pada Oktober 2015 lalu di belantara Meksiko setelah sang gembong narkoba dunia itu kabur dari penjara. Hasil wawancara tersebut dipublikasikan oleh Rolling Stone. (Baca Juga: WNA Asal Inggris di Tempat Hiburan Karena Kasus Narkoba

 

Juru bicara Gedung Putih mengatakan, "apa disebut wawancara itu" oleh si aktor merupakan tindakan "menimbulkan kemarahan", sementara anggota Partai Republik mengatakan hal itu "sangat buruk". 

 

Guzman (58), ditangkap kembali Jumat (8/1/2016), usai berbulan-bulan dalam pengejaran pihak berwenang. Seorang pejabat Meksiko tak mau disebut namanya mengatakan, pertemuan rahasia Penn tersebut membantu mereka menemukan bos kartel narkoba Sinaloa tersebut.

 

Kini, ia sudah kembali berada di penjara keamanan maksimum Altiplano, tempat Gusman kabur, Juli lalu, melalui terowongan yang digali di bawah pancuran mandi di selnya. (Klik Juga: Pertama Kali di Indonesia. Pembesuk Todongkan Pistol ke Sipir Muluskan Kaburnya Napi

 



Dalam artikel Rolling Stone, hasil dari "pertemuan tatap muka" selama tujuh jam, Guzman mengatakan, ia pemasok utama dunia untuk heroin, metamfetamin, kokain, dan ganja.

 

Kepala staf Gedung Putih, Denis McDonough mengatakan kepada CNN, "Satu hal yang saya katakan, aksi sok pamer ini tentang seberapa banyak heroin yang dia kirim ke seluruh dunia, termasuk ke Amerika Serikat, menimbulkan kemarahan besar.

 

Pemerintah Meksiko tak mau mengungkap apakah mereka akan menyelidiki Penn dan aktris Meksiko, Kate del Castillo, ternyata mengatur wawancara tersebut.

 

McDonough juga tak mau menjawab pertanyaan tentang apakah AS akan menyerahkan Penn ke Meksiko untuk pemeriksaan. (Lihat Juga: Kriminalitas di Riau Terjadi Setiap 51 Menit

 

Rubio mengatakan kepada ABC, "Jika salah satu aktor Amerika ini, yang sudah mendapat keuntungan dari kebesaran negara ini, yang mendapat uang dari sistem bebas berusaha, mau mengagumi seorang pelaku kriminal dan pengedar narkoba lewat wawancara, mereka memiliki hak konstitusional untuk melakukannya. Saya menganggapnya."

 

Meksiko mengatakan, mereka akan memulai proses ekstradisi Guzman ke AS, sesuai permintaan pada 2015, atas tuduhan menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar ke negara itu.

 

Ia ditangkap kembali pada Jumat di Los Mochis di barat daya Meksiko, di negara bagian kampung halamannya, Sinaloa. Saat penggerebekan, Guzman berhasil kabur lewat saluran pembuangan air.

 

Akan tetapi kemudian ditangkap marinir setelah baku tembak terjadi. Lima orang diduga anggota geng terbunuh dalam operasi tersebut, dan satu marinir terluka.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline