RIAU ONLINE, ZLITEN - Bom meledak di pusat pelatihan militer di kota Zliten, Libya, Kamis, 7 Januari 2016. Sebanyak 65 orang tewas. Ledakan bom ini diklaim terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Bom yang diletakkan dalam truk meledak saat ratusan calon polisi berkumpul di dekat gerbang.
Reuters memberitakan pernyataan sejumlah saksi bahwa warga dengan menggunakan ambulans dan beberapa mobil membawa para korban ke rumah sakit di Misrata. Menurut sumber di rumah sakit, dari 65 korban yang tewas itu terdapat sejumlah warga sipil.
Menurut Independent, empat rumah sakit di kota itu mengeluarkan pernyataan keadaan darurat karena banyaknya jumlah korban di tengah bentrokan sengit antara militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan pasukan keamanan Libya sekitar 450 km jauhnya dari pelabuhan pusat minyak.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom yang diletakkan dalam truk.Kota Zliten berada di antara Tripoli, ibu kota Libya dan pelabuhan Misrata.
Ledakan bom ini dianggap paling mematikan sejak para milisi Islam mulai memperluas wilayah kekuasaannya menyusul lengsernya pemimpin Libya, Muammar Gaddafi tahun 2011.
Martin Kobler, perwakilan khusus PBB untuk Libya menulis di Twitternya: "Saya mengutuk serangan bunuh diri mematikan hari ini di Zliten, menyerukan semua warga Libya untuk segera bersatu dalam memerangi terorisme."
Pada Februari tahun lalu, tiga bom mobil menggucangkan Qubbah, kota di timur Libya. Sedikitnya 40 orang tewas. Ledakan bom ini diduga sebagai serangan balas dendam kepada Mesir yang melakukan serangan udara terhadap wilayah yang dikuasai milisi Islam.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Sumber.tempo.co