Teror Landa AS. Kali Ini Serbuk Putih dengan Tulisan Matilah Kalian Umat Muslim

Polisi-Amerika-Serang-Penembak.jpg
(REUTERS)

RIAU ONLINE, WASHINGTON - Gedung Capitol di ibukota Amerika Serikat, Washington DC terpaksa mengevakuasi staf mereka yang bekerja di kelompok advokasi Muslim, Kamis (10/12/2015).

 

Evakuasi ini dilakukan setelah kantor Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menerima surat berisi bubuk putih. Akan tetapi para staf kemudian diizinkan masuk kembali usai pihak berwenang melakukan pemeriksaan dan mengatakan, bubuk tersebut tidak berbahaya. (Baca Juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Trump Usir Muslim dari Amerika Serikat

 

Surat berisi bubuk putih itu diterima CAIR juga berisi sebuah pesan berbunyi, "Matilah (dengan) kematian yang menyakitkan, Muslim," menurut pengacara organisasi CAIR, Maha Sayed.

 

"Ketakutan kami ada pada tingkat yang sangat tinggi saat ini, mengingat maraknya retorika anti-Muslim," kata Sayed.

 



Di California, kantor cabang CAIR di Kota Santa Clara, juga dievakuasi pada hari Kamis waktu setempat usai menerima amplop berisi bubuk tidak diketahui di dalamnya, kata juru bicara CAIR, Ibrahim Hooper. (Klik Juga: Akibat Pernyataannya, Masyarakat Inggris Tolak Kedatangan Trump

 

Tidak diperoleh rincian lebih lanjut, karena pemerintah setempat tidak bisa segera dihubungi. Pihak penegak hukum dan komunitas Muslim di seluruh Amerika Serikat harus waspada atas meningkatnya sentimen anti-Muslim.

 

Peningkatan sentimen terhadap Muslim ini usai pasangan suami-istri Muslim melakukan penembakan massal menewaskan 14 orang di California, pekan lalu. Biro penyelidik federal (FBI) sedang menyelidiki kasus penembakan ini sebagai aksi terorisme.

 

Kehadiran bubuk putih dalam surat dikirimkan ke kantor organisasi CAIR itu mengingatkan kepada serangan bubuk "anthrax" tahun 2001 yang menewaskan lima orang dan menyebabkan 17 orang lainnya jatuh sakit. (Lihat Juga: Luar Biasa. Jemaat Gereja AS Sambut Kamum Muslim saat Salat Jumat

 

FBI telah menyita surat tersebut, dan akan melakukan pengujian lebih lanjut, menurut juru bicara FBI Andrew Ames. Staf pengacara CAIR, Sayed mengatakan, halaman Facebook organisasinya menerima pesan dan ujaran kebencian setiap hari.

 

Namun, ia menegaskan, ancaman ini tidak akan menghalangi organisasinya untuk terus melindungi hak-hak sipil dan memperjuangkan kebebasan bagi semua warga Amerika.

 

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah kandidat Capres terkuat partai Republik Donald Trump mengusulkan larangan sementara bagi Muslim untuk memasuki Amerika Serikat. Usul Trump ini memicu kecaman di AS dan di seluruh dunia.


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline