RIAU ONLINE - Pembalap tertua dan paling sukses MotoGP, Valentino Rossi agaknya memang dilahirkan untuk menjadi pembalap hebat. Sedikit napak tilas terkait perjalanan karirnya di dunia balapan, ia memulai karir di kelas dua tak 500cc tahun 2000. Sejak saat itu Rossi sukses meraih tujuh kali gelar dengan menjajal beberapa kelas 990cc, 800cc dan sekarang ini 1.000cc di tim Honda, Yamaha, Ducati lalu balik ke Yamaha lagi.
Tak hanya pergantian tim, Rossi juga sudah merasakan beberapa perubahan besar dalam balapan MotopGP mulai dari aturan hingga pergantian ban dari Michelin ke Bridgestone. Rossi mengaku sempat kesulitan di awal, dan menegaskan dirinya tidak pernah berhenti belajar dari pemain muda. "Saya memulai ketika semua masih hitam putih. Susah untuk menyentuh lutut sendiri," canda Rossi menjelang seri ketiga di Argentina.
Menurut pembalap asal Italia itu MotoGP telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir dengan adanya pergantian sistem elektronik dan ban Bridgestone yang membuat perbedaan besar. "Dengan Michelin di masa lalu, cara menunggang motor berbeda, dan sekarang Anda tak bisa tetap di posisi yang sama," sambungnya.
"Saya juga berusaha belajar dari orang lain seperti (Marc) Marquez, atau (Jorge) Lorenzo yang punya motor sama seperti saya. Setiap pembalap makin meningkat dan mengubah caranya menunggang motor. Juga Andrea (Dovizioso) yang banyak berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Evolusi selalu terjadi, tak ada yang tetap sama," tutur Rossi. (BACA JUGA: Lawan Rossi Ini Sebut The Doctor bukan Orang Munafik)
Valentino Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap hebat. Ia lahir di Urbino, Italia, pada 16 Februari 1979 dan tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung perjalanan karirnya. Ayahnya adalah mantan pembalap besar era ‘70-an bernama Graziano Rossi, dan tak heran jika darah sebagai seorang pembalap berbakat mengalir deras di tubuh Rossi. Sedangkan Ibunya bernama Stefania Palma, dan ia mempunyai adik tiri bernama Luca Marini.
Semasa kecil Rossi memang sudah sangat menyukai dunia balapan. Ketika anak-anak seusia dia asyik dengan mainannya, ia malah bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama saat itu seperti Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani.
Pada usia enam tahun atau tepat di tahun 1985 ia pernah mengikuti perlombaan gokart di kota kelahirannya. Empat tahun kemudian, ia mengawali debutnya di balap karting 60cc. Setahun berikutnya, ia telah menjadi juara karting regional 60cc dengan memenangi sembilan seri balapan. (Klik Juga: Ianonne Bersumpa Mati-matian Bela Rossi)
Setelah finis kelima di kejuaraan Junior gokart Italia tahun 1991, Rossi sempat menjuarai ajang Minibike Endurance Italia pada tahun 1992. Ia kemudian menjalani debut di ajang Italian 125cc Sport Production Championship dengan motor Cagiva di tahun 1993 dan finis di peringkat ke-12 di akhir musim.
Rossi baru berhasil memenangi ajang Italian 125cc Sport Production Championship pada tahun 1994. Setahun kemudian ia menjadi juara nasional Italia 125cc, menempati peringkat ketiga di Kejuaraan Eropa 125cc, dan finis kesebelas di Kejuaraan Spanish Open 125cc dengan mengendarai motor Aprilia di semua ajang tersebut. (berbagai sumber)