RIAU ONLINE - Presiden Federasi Balap Motor Dunia (FIM), Vito Ippolito, akhirnya angkat bicara mengenai perseteruan pebalap Movistar Yamaha asal Italia, Valentino Rossi dengan pebalap Repsol Honda dari Spanyol, Marc Marquez.
Vito menilai, pasca-Sepang, muncul berbagai peristiwa yang mengiringi perseteruan antara idola vs fans tersebut. Puncaknya, saat dua wartawan stasiun televisi Italia, terlibat perkelahian dengan Marquez di rumahnya, Spanyol. (Baca Juga: PM Italia dan Spanyol Berkicau Soal Insiden Rossi dan Marquez)
Menanggapi polemik kedua pebalap kelas dunia itu, Vito menulis sebuah surat terbuka, seperti dikutip dari RIAUONLINE.CO.ID dari Crash, kemudian diterjemahkan dari dikutip dari republika.co.id:
"Peristiwa yang terjadi belakangan berkaitan dengan persaingan memerebutkan gelar juara dunia Moto GP 2015. Semua reaksi bisa berdampak buruk pada kompetisi dan meracuni nilai-nilai olahraga. Kita seakan bergerak menjauh dari kebanggaan dan sportivitas.
Setiap orang memiliki hak untuk menyatakan pendapat. Tetapi kata-kata dan tindakan memiliki konsekuensi. Setiap individu harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. (Klik Juga: Dua Pebalap Formula I Ini Dukung Rossi)
Para pembalap harus menyadari hal ini. Masing-masing memiliki ribuan penggemar yang mengikuti aksi mereka di lintasan dan mendengar apa yang dikatakan. Untuk itu, semua pihak perlu menjadi contoh yang baik, tidak hanya di kejuaraan ini, tetapi dalam segala disipilin ilmu.
Tanggung jawab juga dimiliki pihak di belakang pembalap, baik itu tim, maupun sponsor. Benar tidaknya masalah ini, setiap orang tidak perlu memperkeruh suasana. Tidak perlu menambah panas polemik tentang kejadian atau keputusan sehingga merugikan seluruh masyarakat.
Pebalap, tim, produsen, dan sponsor tidak hanya harus menghormati aturan tetapi bisa menerima keputusan penyelenggara. Jika tidak demikian, mereka berkontribusi terhadap potensi terjadinya anarki yang bisa merusak perkembangan olahraga ini. (Lihat Juga: Hayden, dari Lawan Jadi Kawan, Kini Dukung Rossi)
Atas nama FIM dan semua pihak yang telah melakukan dengan cara terbaik saya berharap pada seri terakhir di Valencia terjadi kompetisi yang menyenangkan. Para pembalap bisa berjuang di lintasan dengan menghormati semangat fair Play."
Surat tersebut diharapkan mampu mengurangi tensi antara dua pendukung kedua rider jelang perlombaan pamungkas di Valencia, Spanyol, Minggu, 8 November 2015 mendatang. Simak berita MotoGp lainnya dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline