RIAU ONLINE - Walau pernah meruntuhkan kedigdayaan Valentino Rossi pada dekade 2000-an, pebalap Nicky Hayden tetap menganggap rekan satu timnya saat di Ducati, sebagai rekan yang bersikap baik serta terbuka.
Hayden merupakan pebalap yang merengkuh juara dunia 2006. Ia memutus mata rantai dominasi The Doctor selama lima musim. Usai menjadi lawan, tak lama berselang Rossi-Hayden kemudian menjadi kawan sejati. (Baca Juga: Marc Marquez Laporkan Jurnalis Italia)
"Rossi bukanlah orang yang munafik. Saat bersama saya, semua hal berjalan baik dan kami sama-sama berkompetisi tanpa pernah sekalipun terjadi hal yang ganjil," ujar Hayden seperti dikutip dari Corriere dello Sport.
Menurut Hayden, ia dan Rossi selalu terbuka terhadap setiap hal yang melibatkan kompetisi keduanya. "Rossi akan selalu berbicara langsung dan bila itu telah ia lakukan, maka ia pasti akan memiliki alasan tepat di belakangnya," ujar Hayden.
Hubungan duo pebalap yang tergabung dalam Movistar Yamaha, Rossi dan Jorge Lorenzo. saat ini tengah meruncing. Meski berada di tim sama, hubungan keduanya memanas lantaran hanya mereka berdua kini berpeluang menjadi numero uno, nomor satu di dunia. (Klik Juga: Mana Lebih Hebat, Rossi atau Lorenzo di Valencia)
Yamaha bahkan dikabarkan bakal memutus kontrak Lorenzo dan menggantinya dengan pebalap lainnya pada MotoGP musim depan.
Saat ini, Rossi unggul tujuh poin dari Lorenzo namun Lorenzo memiliki keuntungan lantaran Rossi bakal start dari baris belakang.
Situasi jelang seri terakhir di Valensia, dilansir dari cnnindonesia.com, Spanyo, 8 November 2015 mendatang, mirip saat Hayden memenangi titel juara dunia MotoGP 2006. (Lihat Juga: Marquez Luka-luka Usai Kelahi dengan Wartawan Italia)
Ketika itu, Nicky Hayden tertinggal dengan tujuh angka dari Rossi, sebelum seri terakhir. Namun Hayden kemudian sukses memutarbalikkan prediksi di akhir balapan.
"Saat itu saya tidak memikirkan hal lain selain diri saya sendiri. Saya tidak memedulikan ucapan banyak orang jadi saya sama sekali tidak tertekan."
"Saya tidak berusaha untuk terburu-buru dan memacu motor lebih cepat dan juga tidak terlalu khawatir sehingga memacu laju motor lebih lambat," kata Hayden mengenang.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline