RIAUONLINE - Sebuah organisasi Italia yang bergerak di bidang perlindugan konsumen, CODACONS, mengirim komplain tertulis kepada dua pembalap MotoGP, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Mereka menuduh dua pembalap itu melanggar artikel 3.1 regulasi Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM).
Dilansir dari laman Tempo, menurut CODACONS, Marquez dan Lorenzo bertindak tak sportif selama balapan MotoGP di Sepang, Malaysia, Ahad, 25 Oktober 2015. Sebagaimana dilaporkan laman Autoevolution.com, ada bukti yang menunjukkan bahwa Marquez membiarkan Lorenzo lewat tanpa banyak perlawanan, sementara terhadap Valentino Rossi, Marquez melancarkan agresi yang biasa. (KLIK: Lorenzo Gerah Disebut Main Mata Media Italia)
Lebih lanjut, CODACONS menyatakan tindakan Marquez tersebut mengindikasikan adanya kesepakatan antara dua pembalap. Karena itu, mereka melanggar artikel 3.2.1. Hukuman pelanggaran itu, menurut CODACONS, bisa berupa dikeluarkannya seorang pembalap dari kejuaraan.
Bagaimanapun, menurut Autoevolution, belum jelas kekuasaan apa yang dimiliki CODACONS terhadap penyelenggara MotoGP. Yang jelas, komplain ini menunjukkan kejadian Marquez versus Valentino Rossi di Sepang menimbulkan banyak perhatian. (BACA: Lorenzo dan Marquez Disebut Main Mata)
Kejadian yang dimaksud adalah kejatuhan Marquez setelah bersentuhan dengan Rossi, Ahad, 25 Oktober 2015. Dalam tayangan video, Rossi terlihat menggerakkan kakinya untuk menjatuhkan Marquez. Tapi Rossi mengatakan ia tidak menendang Marquez.
Bagaimanapun, FIM menjatuhkan penalti tiga poin terhadap Rossi. Akibat penalti ini, pembalap Italia itu harus start dari posisi paling belakang dalam balapan MotoGP terakhir di Valencia bulan depan. (LIHAT: Petisi Dukungan Untuk Rossi Terus Mengalir)
Keputusan itu sangat merugikan Rossi. Peluangnya untuk merebut gelar juara tahun ini semakin kecil, mengingat ia minimal harus finis tepat di belakang Jorge Lorenzo, jika rekan setimnya itu finis di posisi pertama atau kedua.